Jambore Perpustakaan Kabupaten Tangerang

0
545

Tanggal 11 Oktober 2018, Perpustakaan Daerah Kabupaten Tangerang berulang tahun ke-4. Berkait dengan ulang tahun itu mereka mengadakan Jambore Perpustakaan dengan tema Peningkatan Kegemaran Membaca Di Kabupaten Tangerang. Jambore ini tidak hanya menampilkan parade, tapi ada juga karnaval atau persembahan dari berbagai sekolah seperti marching band, rampak bedug dan hadroh. Jambore ini juga menjadi ajang penampilan produk-produk lokal untuk dijual.

Jambore Perpustakaan tahun ini juga mendatangkan pewarta ternama, Najwa Shihab untuk memberikan beberapa materi guna menambah minat baca masyarakat.

 Tidak hanya itu, Jambore ini juga memberi kesempatan kepada pelaku usaha lokal untuk menjual kerajinan atau produk yang bisa dijual. Salah satu produk lokal yang ada di jambore ini adalah produk batik, tidak hanya baju. Akan tetapi ada tas, aksesoris dan lain-lain. Motif batik yang ditampilkan adalah motif batik khas Banten terutama yang ada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.

“Saya membawa macam-macam khas batik banten antara lain, motif batik Ayam Wereng Kacang, Ayam Bambu Wereng, Menara Banten, Baduy Tapal Kebo, Nyimas Melati, Perahu Naga Cisadane, dan Pintu Air Sepuluh. Kami juga membuat  sulam border, tas-tas batik banten, Handycrap mutiara, baju batik jadi, dan semua hasil ukm kab.tangerang yang membuat, ” ujar Elia Murni perajin sulam dan bordir dari UMKM Kabupaten Tangerang.

Batik Banten berbagai motif yang dipamerkan di Jambore Perpustakaan Kabupaten Tangerang. Foto : Ari Kusumah

Pentas Seni

Saat parade selesai, masyarakat bisa menyaksikan beberapa kesenian tradisional yang ditampilkan oleh pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri  9 Kabupaten Tangerang seperti Rampak Bedug dan Hadroh. Hiburan ini disukai banyak warga yang hadir terutama kalangan remaja.

Aneka pertunjukan kesenian tersebut menjadi ajang hiburan bagi masyarakat sebelum mencapai acara inti yaitu temu wicara.

Butuh Panutan

Bupati Tangerang Ahmed Zaki (kedua dari kiri) dan Najwa Shihab (baju biru) dalam temu wicara. Foto : Rifki Laghoza

Masuk ke acara inti, temu wicara, hadirin bersorak riuh saat pembicara naik ke panggung untuk memberikan beberapa materi terutama budaya baca. Kang Maman, si moderator membuka acara dengan mengutip kata “Setiap satu buku yang dibakar, itu sama saja dengan satu paspor menuju Neraka”. Kata pembuka dari kang Maman masyarakat yang menyimak acara menyambutnya dengan tepuk tangan.

Bupati KabupatenTangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kita membaca sudah sejak dari kecil. Dari mulai mengenal huruf lalu mengeja beberapa kata bahkan kalimat. Najwa Shihab atau yang dikenal dengan panggilan mba Nana pun menambahkan,  “Membaca itu membutuhkan panutan. Jangan marah jika anak kita tak suka membaca jika kita sendiri (orang tua) tidak suka membaca. Membaca juga membutuhkan panutan dan tuntunan”.

Karya Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri  9 Kabupaten Tangerang

Fotografer : Rifki Laghoza, Ilham Pajar, dan Aldi Pratama

Reporter : Muhammad Ari Kusumah, adalah juga magangers Kompas  Muda Harian Kompas Batch IX