Tokoh Favorit

0
86
Ku buatkan secangkir puisi
Kelak agar bisa dinikmati dengan kopi hangat di malam hari
Untuk mengenang dirimu yang telah pergi
Apalagi dengan tambahan secuil roti
Pasti semakin enak diresapi

 

Ditemani udara sejuk sepoi-sepoi malam
Di bawah sinar rembulan sambil melamun terdiam
Ingat dikau rumah tempatku berpulang
Kini berhenti mengetuk pintu tuk datang

 

Berkat jemari tersalurkan bait keindahan
Diukir khusus lewat tinta pena warna hitam
Tertanda sajak kerinduan paling abadi
Dituliskan untuk sosok terfavorit di hati
Meski tahun berganti ingatan tiada akan terlewati