Erlinda Septiawati

Penikmat senja

Gundah

Aku mencari-carimu Yang hilang tanpa bilang Bahkan pamit seolah kata paling rumit   Kau sudah tiada Membawa ingatan penuh kenangan Kabar duka yang perlu kurenungi berulang kali Dalam sepi guratan memori...

Terkikis Rasa Percaya

Aku tak bisa lagi percaya Berulang kali dipatahkan oleh bait kata Hanya diam, lantas pergi meninggalkan   Bak bulan yang kesepian di langit malam Ingin sekali aku bilang, tapi...

Duka Tanpa Ibu

Di sudut kerinduan paling abadi Aku bergeming seorang diri Sekujur tubuh perih, letih Bu, bila esok hari berlalu Ingin aku berbincang padamu Bahwa kuat tak pernah memegangku Pura-puralah yang terus...

Sepotong Kue Ulang Tahun Terakhir

“Kinara, hari ini hari apa?” ujar seseorang di depanku. Dengan lantang tanpa rasa ragu aku menjawab “Hari ulang tahunmu, Biru.” Tak berselang tawa Biru pecah, seperti...

Selepas Kau Pergi

Jiwaku kosong Langit pun ikut murung Sungguh tak sanggup Menopang langkah tanpa arah Kehilangan penguat di kala duka mengerat Kini, hatiku sudah ditimpa petaka Mati rasa namanya Hinggap tahunan lalu Menggerus peredaraan...

Diorama Kata

“Semoga,” Ialah hadir untuk menemani Arti harapan tak selalu sesuai keinginan Tapi, berbagi cerita bersamamu Cukup menyenangkan batinku Seperti katamu, “nyaman.” Kunci kata saling ingin kita raih Meski demikian, tak ada...

Aku Mulai Ragu

Aku mulai ragu, Gundah tak menentu Jadi riak buntu Aku mulai ragu, Kau menerimaku Perihal ucapan tempo hari itu Dilema tak berkesudahan ini membelenggu Aku mulai ragu, Jika waktu pamit tak...

Aku, Kau dan Insecurity

Insecurity menghampiri dan menyebar membubuhi diri. Tepat, di ruangan berukuran 4×4 meter persegi seorang gadis merenung sejak dua jam lalu. Helaan nafas beberapa kali...