Ku buatkan secangkir puisi
Kelak agar bisa dinikmati dengan kopi hangat di malam hari
Untuk mengenang dirimu yang telah pergi
Apalagi dengan tambahan secuil roti
Pasti semakin enak diresapi
Ditemani udara sejuk sepoi-sepoi malam
Di bawah sinar rembulan sambil melamun terdiam
Ingat dikau rumah tempatku berpulang
Kini berhenti mengetuk pintu tuk datang