Ku Pijak TanahMu, Tuhan

0
170

Hilir semilir angin membelai mesra
Ruas daun melambai melalai terluka
Kilau gemercik rintik saling menyapa
Lalu sang surya memancarkan biasnya
Tegak cahyanya menusuk citra

Langkahku tak kan pernah berhenti
Menjelajahi ranah yang hijau ini
Terbelalai mata memandangi
Betapa mempesonanya sudut surga ini
Betapa indahnya lukisan Tuhan ini

Bagaimana aku bisa rela?
Tanah yang dulu coklat kini menjadi abu
Langit lazuardi yang dulu bersih kini menggulita
Udara yang dulu sejuk kini melepas peluk
Pohon yang rindang kini tergerak dentuman industri

Maaf Tuhan, mereka tak pernah jera
Meski murka-Mu begitu menyakitkan
Tapi ijinkanlah ku basuh kaki ini
Menjaga karya-Mu yang sempat tertolak