“Secret Admirer”

0
280

Selamat malam,

Kamu- kamu yang masih mencari-cari.

Mencari alasan dan pembelaan untuk terus memendam perasaan.

Semua yang dipendam cuma bakalan jadi buang waktu.

Dan akan meledak pada waktunya.

Atau mungkin, bagi beberapa di antara kamu udah ada yang meledak?

‘Ntah meledak menjadi pengungkapan perasaan atau hanya jadi air mata.

Itu cuma kamu aja yang tahu jawabannya.

 

Memendam perasaan itu indah indah pahit.

Jatuh cinta itu hidupnya selalu dipermudah.

Seneng aja dipermudah banget.

Dengan dia nengok doang ke arah kita, rasanya udah seneng banget.

Apalagi sampai tahu nama kita.

Terus memanggil,

Walaupun memanggilnya salah-salah

Tapi, rasanya udah melayang deh.

 

Kamu pasti enggak akan lupa rasanya

Gimana dengan mudahnya kamu khawatir, celingukan, nyari tahu, apakah dia masuk atau enggak.

Terus tiba-tiba mendadak sembering nafas

Lihat tanda-tanda kedatangannya.

 

Sayangnya, dalam patah hati itu pun dipermudah.

Misalnya, pas kita tahu dia lagi deket sama orang lain.

tapi orang lain itu bukan kita.

 

Sampai kapan sih kamu mau memendam perasaan?

Sampai dia tahu dengan sendirinya?

Mimpi!

Dia itu cuma orang biasa.

Bukan peramal.

Emangnya kamu tahu perasaan dia sekarang?

Enggak kan?!

Soalnya kamu enggak pernah denger dari dia langsung.

Dia enggak pernah ngomong ke kamu.

Yah sama aja kaya dia yang engak tahu perasaan kamu ke dia.

Karena kamu enggak pernah ungkapin.

 

Semuanya kembali ke kamu ya,

Mau tetep memendam perasaan atau ungkapin langsung ke dia.

“Tapi aku kan cewe”

Yah, ngungkapin perasaan sayang itu hak manusia.

Bukan cuma kewajiban cowok.

Inget itu.

 

Stevany Ladita, mahasiswi Jurusan Mass Communication Binus University Jakarta