Tawa yang kuharap bersamamu
Ternyata hanyalah angan semu
Tawa yang setiap hari kutunggu
Ternyata hanyalah sebatas halu
Jangan kau meghakimi
Jikalau kau tak mengerti
Alasan-alasan yang ku simpan rapi
Yang terus bertahan sampai kini
Mungkin tawaku bersamanya adalah luka
Yang ku goreskan pada kisana
Dan sebuah ketidakadilan yang mengemba
Namun salahkah jika bahagia,
Menjadi salah satu tujuan untuk mengakhiri duka