Jiwaku kosong Langit pun ikut murung Sungguh tak sanggup Menopang langkah tanpa arah Kehilangan penguat di kala duka mengerat Kini, hatiku sudah ditimpa petaka Mati rasa namanya Hinggap tahunan lalu Menggerus peredaraan rotasi Sebab, hati yang tersisa satu ini Ternyata pemiliknya pun tak miliki Sudah tersimpan, dibekukan Tawamu memang tak lagi terdengar Senyummu mungkin tak lagi terlihat Serta tanganmu yang tak lagi tergenggam Tapi, memori tentangmu lekat diingatan Kau akan tetap hidup Dimana periode bukan halangan Dimensi hanyalah pembatas Pada bab kita memulai kisah ini