Bisanya kupercaya kata
Kata-kata yang kata-katanya “katanya”
Tawa palsuku telah lalu
Berpura-pura setuju tanpa tuju
Perempuan-perempuan bersarung
Dirawat untuk dikarung
Hanya mereka yang berparas ayu yang dipungut bagai emas
Sedang yang tak berparas ayu mengemi bagai tak bermuka
Mencari kesana kesini hingga dicap bermuka dua
Kini jauh merantau
Tetap bias memakna tentang bagaimana masa lampau
Tentang ucap yang seolah sekedar mengecap
Tentang kepedulian hingga lepas usia
Kini usang termakan omongan
Konon kami yang begini dianggap melepaskan diri
Sedang berdiam diri dianggap tidak peka
Bergerakpun dicap tak tahu balas jasa