Lapang

58
108

Punggungmu padang luas yang menghadap wajahku

Aku ingin mengambil koin dan menggambar pelangi di tanahnya yang kecoklatan

Mengelus rumputnya yang basah

Membaui aromanya yang sedikit kayu sedikit putih

Sampai aku tiba di ujungnya, dan harus kembali ke bagiannya yang lain

Aku memakai kacamata hitam

Punggungmu satu-satunya lapang yang terhampar di hadapanku

 

Gianluigi Fahrezi, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta