Punggungmu padang luas yang menghadap wajahku
Aku ingin mengambil koin dan menggambar pelangi di tanahnya yang kecoklatan
Mengelus rumputnya yang basah
Membaui aromanya yang sedikit kayu sedikit putih
Sampai aku tiba di ujungnya, dan harus kembali ke bagiannya yang lain
Aku memakai kacamata hitam
Punggungmu satu-satunya lapang yang terhampar di hadapanku
Gianluigi Fahrezi, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Comments are closed.