Mahasiswa IPB Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

47
101

Adanya pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan bagi masyarakat, termasuk dalam sistem pendidikan. Hal ini mengakibatkan pembelajaran yang sebelumnya bersifat luring harus bertransformasi menjadi daring. Dalam rangka melakukan penyesuaian tersebut, IPB University melakukan pembelajaran jarak jauh termasuk dalam pelaksanaan KKN Tematik. KKN tematik tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (kini IPB University)  bersifat domisili, sehingga setiap mahasiswa IPB diperkenankan  melaksanakan program KKN di desa masing-masing. Program KKN tahun 2020 difokusikan pada edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, saya bersama teman kuliah, Muhammad Aulia Husada, mahasiswa Jurusan Ekonomi Sumberdaya Lingkungan, Beibi Widya Hutasoit, mahasiswi Teknologi Produksi Ternak, Dwi Guna Bestari, mahasiswa Teknologi Hasil Ternak dan Rahmat Hamdani Pardosi, mahasiswa Sekolah Bisnis IPB University mengadakan beberapa kegiatan. Kami tergerak melaksanakan KKNT di Desa Pulo Jantan, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

Fokus utama kegiatan meliputi pencegahan Covid-19 untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat dalam penyebaran Covid-19.  Program kami juga agar masyarakat sadar pentingnya melaksanakan protokol kesehatan yang ditekankan pemerintah. Kegiatan tersebut dilaksanakan  6 Agustus 2020 hingga 12 September 2020 lalu.

Terdapat dua kegiatan utama yang kami laksanakan berkaitan dengan pencegahan penyebaran Covid-19. Kegiatan pertama,  kampanye secara daring. Kondisi pandemi saat ini, menyebabkan ruang untuk bisa berkegiatan secara langsung menjadi terbatas. Oleh karena itu, kami berupaya untuk meminimalisir dampak penyebaran Covid dengan melakukan kegiatan secara daring.

Jenis kegiatan berupa sosialisasi mengenai virus korona dan penyebarannya, bagaimana cara mencegah penularan virus itu, penggunaan masker yang benar, serta berbagai informasi Covid-19 lain yang kami bagikan dalam bentuk poster informatif melalui akun sosial media berupa Facebook dan Instagram @kkntlabura2020. Selain itu, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, kami juga melakukan kerja sama dengan berbagai portal daerah seperti potretlabura, explorelabura, dan infolabura.

Menyadari bahwa tidak semua masyarakat menggunakan media sosial, kami juga melakukan kegiatan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. Kegiatan tersebut difokuskan di Desa Pulo Jantan. Bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai Covid-19. Kami melihat, lemahnya pemahaman masyarakat mengenai virus yang menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia itu beserta banyaknya berita hoaks beredar mengakibatkan masyarakat rentan terpapar Covid-19.

Ada tiga poin kegiatan kami, yakni pembuatan poster edukasi yang menarik dan informatif. Poster tersebut ditempelkan di beberapa lokasi yang tersebar di Desa Pulo Jantan. Kegiatan kedua yakni pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai Covid-19. Kegiatan tersebut dilakukan dengan mendatangi masyarakat secara langsung, terutama kepada masyarakat yang sedang berkumpul dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Kami memberi sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan masker dan cuci tangan kepada masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Untuk mendukung hal tersebut, mereka juga melakukan kegiatan bagi-bagi masker, handsanitizer, dan poster edukasi secara gratis kepada masyarakat.

Kegiatan itu mendapat respon positif dari masyarakat. Mereka merasa senang menerima pemberian masker dan handsanitizer gratis dari para mahasiswa. Kami merasa, kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan mengingat wilayah Labura saat ini sudah menjadi zona merah. Jika tidak dicegah dari sekarang, kasus tersebut akan terus meningkat. Kami berharap kegiatan secara daring dan kampanya tatap muka dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pematuhan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 sehingga angka penyebaran Covid-19 khsusunya di Desa Pulo Jantan dapat diminimalisir.

 

Irfan Matondang, mahasiswa Jurusan Ekonomi Sumberdaya Lingkungan IPB University, Bogor