Tapak Perantauan

0
92

Pelupuk mata berkaburan

Meradang melihat kemurkaan

Daun jatuh mendengungkan suara

Pukul dua belas di tapak perantauan

Ketakutan menggelapkan

Cahaya hati yang seharusnya memuncak

Menggetarkan atma

Yang perlahan mulai lenyap

Tidak ada pilu yang tercipta

Hanya seonggok karma yang terbuka

Mengelabuhi mata, hati hingga telinga

Terpatok diam dalam lingkaran asa

Rasanya sudah tak ada rasa

Bumbu perisa khayal mulai memudar

Berjamur lekat menempel

Pada kayu busuk tempat kawanan bersua

Ayo adinda, mendekatlah

Sudah lama ketunggu jejakmu

Menginjak tanah berlimpah hikmah

Bergandeng mesra di tanduk bahaya.

 

Alfin Muakip