Pelupuk mata berkaburan
Meradang melihat kemurkaan
Daun jatuh mendengungkan suara
Pukul dua belas di tapak perantauan
Ketakutan menggelapkan
Cahaya hati yang seharusnya memuncak
Menggetarkan atma
Yang perlahan mulai lenyap
Tidak ada pilu yang tercipta
Hanya seonggok karma yang terbuka
Mengelabuhi mata, hati hingga telinga
Terpatok diam dalam lingkaran asa
Rasanya sudah tak ada rasa
Bumbu perisa khayal mulai memudar
Berjamur lekat menempel
Pada kayu busuk tempat kawanan bersua
Ayo adinda, mendekatlah
Sudah lama ketunggu jejakmu
Menginjak tanah berlimpah hikmah
Bergandeng mesra di tanduk bahaya.
Alfin Muakip