Entah dibuai mimpi atau kehendak ilahi
Semesta malam itu hanya diam dan tersenyum
Melihat insannya yang bingung dan malu detik itu
Gerimis tidak, panas pun enggan datang.
Tetapi pagi yang berembun disudahi kelak
Lewat di antara awan, pujangga menyudahi makna.
Memori nan penuh sesal menyeruak
Namun, waktu yang tepat itu sebuah misteri
Adakah maksudnya?
Kala jemari tua perlu dibakar bahkan abunya.
Biarlah debu tetap debu dan air membawanya berlalu
Kurasa tetap perlu kubawa sebagian
Agar tak lupa bunga pernah jatuh cinta pada benalunya.
Hingga gemuruh datang lalang kemudian pulang
Hadir memberi jalan kepada sriwedari tak bertuan
Akankah berakhir nantinya?
Ataukah masih perlu mencari potongan
Kiranya puan t’lah mengerti inti percakapan bumi dan bulannya
Sebab tanahlah yang menunggu hujannya datang
Namun, awan sirna perlahan.
Bandung, 17 Januari 2019
Leonardo Budhi Satrio Utomo