Pagi ini sampanku ku bawa berlayar
Mengarungi lautan yang luas tak berujung
Aku berlabuh menuju bersandar lainnya
Persandaran itu tinggal ku sandari saja
Namun, aku bimbang membawa sampan ini
Sampan ini ku bawa menghadang badai
Demi titik persandaran itu
Ku harap sampan ini kuat saja
Hingga ku fikir
Ini akan alamatlah
Entah kemana ku bawa sampan ini
Walau ku tahu mau kemana, namun terombang-ambing
Maafkan aku wahai diriku
Atas alamat sampan pagi ini
Semoga kau tabah menerimanya
Semoga kau menemukan sampan lebih kuat lagi
Muhammad Irfan Habibi, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Walisongo