Terbitnya Mata Pagi

0
104

Dan malam sudah lama larut dalam
cangkir-cangkir kopi, kekasih
tanggal dari dada langit yang
tak pernah pandai merahasia
sepi.

Lalu pagi masih saja buta ketika gemintang
dan kenang pelan pelan kusesap dari bibirnya
barangkali, pendar-pendar itu sedia pindah ke tenggorokanku yang gelap
di mana anak- anak kata belum juga mau lelap.

(demi kantuk yang lihai kita buat takluk)

telah kubaca berbaris sajak yang terbuat dari jarak juga sisa sisa bau tubuhmu
yang tak pernah jadi sia- sia menguar hingga mata pagi terbit dari dasar cangkir.

 

Lattenio Sri Edy