Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat

0
780

Tak bisa kita pungkiri, sebentar lagi kita semua akan menghadapi jenjang perkuliahan. Terutama yang tahun ini kelas 12, pasti sekarang sudah sibuk mencari informasi jurusan, program studi dan fakultas ke berbagai universitas. Sebagian mungkin juga sedang menyiiapkan diri untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri, biasanya disebut SBMPTN, yang akan diselengarakan tahun depan, dengan harapan agar bisa diterima di perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. Mungkin sebagian lagi sedang belajar keras untuk menghadapi tes berstandar internasional seperti TOEFL atau A-Level agar bisa diterima di universitas luar negeri.

Namun, tentunya masih ada teman-teman kita yang belum tahu mau kuliah di mana, ataupun bingung memilih jurusan kuliah yang diminati. Bagi anak kelas 12, hal ini sering kali menjadi momok besar karena batas waktu yang semakin sedikit. Tak jarang, hal ini menyebabkan seorang terancam untuk menunda kuliahnya selama setahun.

Hal ini dialami oleh Julia (17), salah satu siswi kelas 12 SMAK IPEKA BSD yang waktu itu sempat menghadiri acara pameran perguruan tinggi yang diselenggarakan SMAK IPEKA BSD. “Aku sekarang memang belum tahu, sih,” ujar Julia sambil melihat-lihat brosur perguruan tinggi yang dibawanya. “Tapi kayaknya mau masuk Prasmul (Prasetya Mulya) deh.”

Lantas, apakah yang membuat sebagian siswa-siswi bingung dalam menentukan jurusan kuliahnya? Menurut Erwin Tenggono (49), anggota penasehat DexaGroup yang menjadi Kepala Departemen dan Pengembangan Lembaga Sekolah Kristen IPEKA, ada beberapa hal yang mempengaruhi keputusan kita saat memilih jurusan kuliah. Tak jarang faktor-faktor inilah yang membuat seorang kebingungan dalam menentukan kuliah pilihannya.

“Memang, ada banyak hal yang mempengaruhi keputusan seseorang,” jelasnya. “Bisa saja karena pengaruh teman, misal ada teman mau ambil jurusan apa orang itu malah ikut-ikutan. Atau bisa saja karena faktor orangtua. Misalnya kita mau ambil jurusan yang sesuai dengan diri kita, tetapi orangtua mau kita untuk mengambil jurusan lain,” tambahnya.

Erwin Tenggono, salah satu pembicara tamu dalam pameran perguruan tinggi SMAK IPEKA BSD

Bagi Erwin Tenggono, faktor-faktor inilah yang membuat seorang pada akhirnya jadi ‘asal nyemplung‘ ke jurusan tertentu. “Jadinya orang tersebut hanya akan just graduate dalam perkuliahannya,” papar beliau. “Karena mereka asal-asalan memilih jurusan. Inilah yang dinamakan dengan blind choice.”

Memilih jurusan kuliah sangatlah krusial dalam tahapan hidup seorang. Bagaimana tidak, jurusan kuliah yang dipilih akan besar dampaknya di kehidupan seorang kedepannya. Aditya Salim (27), alumnus SMAK IPEKA Tomang 2009, mengatakan bahwa ada beberapa cara dalam menentukan jurusan kuliah yang akan dipilih. “Yang pertama, kalian cari tahu dulu apa yang kalian suka,” ujarnya menjelaskan. “Dan untuk mencari tahu apa yang kalian suka, kalian harus explore diri kalian masing-masing. Karena kalau kalian enggak suka, kalian akan terseok-seok saat kalian kuliah nanti.”

Aditya Salim, Alumnus SMAK IPEKA Tomang 2009

Lulusan IPEKA yang saat ini bekerja sebagai asisten Staf Khusus Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal itu mengatakan bahwa kehidupan berkuliah akan sangat berbeda dengan kehidupan saat masih SMA. “Kalau kuliah, dosen tidak akan mengajari kalian seperti guru mengajari kalian,” jelasnya. “Di dunia perkuliahan, dosen hanya bertindak sebagai fasilitator kalian saja. Jadi kalau kalian enggak suka sama kuliah yang kalian jalani, kuliah kalian tidak akan menarik.”

Hal serupa juga dinyatakan oleh Jessica Herliani Tanoesoebidjo (24), alumnus SMA IPEKA Integrated Christian School (IICS) 2010. Menurutnya, lebih baik memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan kepribadian dan bakat kita. “Ya, ikutin aja apa yang kita mau,” ujarnya. “Enggak harus mengikuti latar belakang IPA atau IPS, kok. Yang penting sesuai dengan minat dan kemampuan kita.”

Jessica Tanoesoebidjo (kiri), alumnus IPEKA Integrated Christian School 2010, tengah berbincang dengan seorang siswi.

Selain kesukaan dan minat kita, tentunya masih ada lagi yang harus dipertimbangkan ketika memilih jurusan kuliah. Reputasi kampus terkadang patut kita perhitungkan dalam memilih jurusan kuliah yang kita inginkan. “Kita tidak bisa menyangkal betapa berpengaruhnya nama kampus,” papar Aditya Salim. “Terkadang, dalam dunia kerja nama kampus turut diperhitungkan.”

Selain nama dan akreditasi kampus, hal lain yang harus diperhatikan juga adalah seberapa besar kampus pilihan dapat membuka jaringan. Karena dalam dunia pekerjaan, jaringan dan koneksi sangat dibutuhkan untuk menjadi sukses. Tak kalah penting, kita juga harus memperhatikan alumnus kampus yang kita minati. Apakah kita bisa menemukan alumni-alumni kampus tersebut berkiprah dalam bidangnya? Demikian kita bisa menentukan apakah kampus tersebut bisa mencetak lulusan yang memumpuni.

Akreditasi kampus atau fakultas? 

Seringkali ini menjadi dilema banyak orang ketika memilih kuliah yang dituju. Manakah yang lebih penting, akreditasi kampus atau akreditasi falkultas? Menurut Aditya Salim, akreditasi falkutas lebih menjanjikan daripada akreditasi kampus itu sendiri. Sebab, akreditasi kampus biasanya hanya berbicara mengenai fasilitas kampus dan lebih general.

Sedangkan pada akreditasi falkutas, indikator penilaiannya lebih spesifik daripada akreditasi kampus, seperti berapa jurnal penelitian yang telah dihasilkan, sumber daya manusia, dan jaringan kerjasama yang dimiliki. Sehingga penilaian akreditasi falkutas lebih substansif dan kaya ketimbang akreditasi kampus.

Keputusan akhir

Tak bisa kita abaikan, suara orangtua sangat berperan dalam membuat keputusan akhir. Sering sekali terjadi perselisihan antara orangtua dan anak karena perbedaan pendapat. Tentu semua orangtua ingin yang terbaik untuk anaknya, sehingga suara mereka patut didengarkan dan bicarakan maksud kita baik-baik dengan mereka.

Namun terlepas itu, ingatlah yang menjalani dunia perkuliahan nanti adalah kita sendiri. Kita sendiri harus benar-benar yakin apakah jurusan kuliah yang kita pilih benar-benar tepat untuk kita dan dapat menunjang kehidupan kita di masa depan. Memang, tahapan ini adalah suatu momen yang dapat membuat perubahan besar bagi kehidupan kita. Namun dengan bekerja keras dan meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa, kita pasti bisa menemukan jurusan kuliah yang tepat untuk kita.

Foto: dokumentasi pribadi 

Vanessa Kristina – Magangers Kompas Muda Harian Kompas Batch X Ekamatra