Komunitas para musisi dan penyanyi lintas genre Indonesia Kita (I.Ki) mengelar konser musik dengan tema Untukmu Pahlawan, Pengawal Garuda : Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis (10/11). Konser musik digelar untuk memperingati hari pahlawan dan ulang tahun I.Ki pertama ini melantunkan 10 lagu bertema spirit kebangsaan dan me;libatkan puluhan artis seprti Renny Djajoesman, Jelly Tobing, Sylvia Saartje, Ita Purnamasar, Candil, Ipunk Power Metal, dan lainnya. Kompas/Lasti Kurnia (LKS) 10-11-2016

Bens Leo naik ke panggung, sedikit memberi pengantar, kemudian mengenalkan kelompok lintas genre ”Indonesia Kita” yang memiliki 89 personel. Dipimpin Renny Djajoesman, lintas genre Indonesia Kita mementaskan konser ”Untuk Pahlawan Pengawal Garuda” di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (10/11).

”Setiap kali Indonesia Kita (I.KI) pentas, pastilah tidak lupa menjalani ritual. Ritual itu adalah mengumandangkan lagu kebangsaan ’Indonesia Raya’,” ujar Bens.

Renny beserta puluhan penyanyi anggota I.KI langsung menghambur ke panggung, kemudian mengumandangkan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman. Khidmat tetapi penuh semangat.

”Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Jas merah!” ujar Renny, sejenak setelah membawakan syair bela negara terhadap Pancasila dasar negara.

Renny menerangkan, I.KI pada 10 November 2016 ini genap berusia satu tahun. I.KI merupakan komunitas musisi penyanyi lintas genre yang dibangun atas dasar visi yang sama.

Visi itu memahami pentingnya rakyat Indonesia menggalakkan bela negara. Inspirasi awal dari Jelly Tobing, di tengah malam 10 November 2015, melahirkan sebuah lagu berbasis ”bela negara” kemudian diberi judul ”Indonesia Kita”.

Spirit ”bela negara”

Renny menyambut baik lagu Jelly Tobing itu dan mengajak sejumlah rekannya berkumpul untuk membahas lahirnya lagu dengan spirit ”bela negara”. ”Mereka antara lain penyanyi rock Sylvia Saartje, Ita Purnamasari, Amiroez, Bangkit Sanjaya, gitaris senior Eddy Kemput, wartawan Irish Blackmore, Nita Artsen, pemain bas Slank Ivanka, dan Bongky.

Musisi lainnya kemudian bergabung dan mendukung membentuk komunitas I.KI. Mereka antara lain Yoel Vai, Estu Pradhana, Irang Arkad, Boym Serious, Pallo, Damon Koeswoyo, Ambang, Berry St Loco, Rama Moektio, Well Willy, Willy Sket, dan John Paul Ivan.

Berikutnya, sejumlah musisi dan penyanyi lainnya juga mendukung, termasuk Fierza ’Tuffa’, Riffy Putri, Juia Gunawan, penyanyi senior Mel Shandy, Utje Anwar, Lady Avisha, Yevie Nabela, penepuk kendang John Arif, produser rekaman Rummy Aziz dan rekannya Keith Rustam, Tommy Eksentrik, Anwar, serta puluhan nama lainnya.

Di panggung Bentara Budaya Jakarta (BBJ) tadi malam, I.KI melantunkan lima lagu yang digarap menjadi mini album Indonesia Kita. Dilanjutkan beberapa lagu kondang, seperti ciptaan Iwan Fals berjudul, ”Bung Hatta” dan ”Ibu”. Lalu lagu ciptaan Gombloh berjudul ”Merah Putih”.

Direktur Eksekutif BBJ Frans Sartono mengatakan, konser Indonesia Kita jadi sebuah respons kebangsaan untuk merayakan Hari Pahlawan. Konser ini sekaligus mengingatkan konteks patriotisme dan nasionalisme, di tengah kondisi kekinian.

LASTI KURNIA


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 November 2016, di halaman 12 dengan judul ”KONSER ”INDONESIA KITA”: Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah”