Pengembangan desa wisata merupakan salah satu bentuk pengembangan pariwisata yang dapat dikembangankan potensi-potensi yang ada di suatu desa. Pengembangan desa wisata juga memiliki berbagai tujuan, diantaranya merupakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi rakyat, penghapusan kemiskinan, mengatasi pengangguran, serta memajukan kebudayaan.
Salah satu desa di Kabupaten Madiun, yaitu Desa Tanjungrejo yang memiliki potensi wisata dalam bidang kebudayaan. Desa Tanjungrejo sendiri terletak di Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Adapun beberapa potensi wisata desa Tanjungrejo dalam bidang kebudayaan. Yang pertama, yaitu tradisi Jamasan Pusaka yang identik dilakukan setiap tahun pada bulan Suro. Pada umumnya, Jamasan Pusaka dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, tahap mencuci yang berguna untuk menghilangkan karat pada Pusaka. Kedua, tahap Mutih yang merupakan tahap pengembalian besi ke besi aslinya tanpa ada karat. Ketiga, tahap Warangan dengan menggunakan cairan arsenik yang gunanya untuk meminimalisir timbulnya karat pada Pusaka, selain itu juga berfungsi untuk memunculkan pamor atau motif Pusaka. Tahap terakhir, yaitu Sidikoro yang bertujuan untuk mendoakan pusaka yang sudah bersih.
Potensi wisata kedua, yaitu Kirab Pusaka dan Budaya yang bertujuan untuk menggali sejarah Desa sekaligus melestarikan warisan leluhur. Dalam kegian Kirab Pusaka dan Budaya mengikutsertakan empat dusun di Desa Tanjungrejo. Sesuai dengan nama acaranya, Kirab Pusaka dan Budaya merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan iring-iringan pawai yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Tanjungrejo.
Barisan pertama ditempati oleh pembawa Pusaka Tosan Aji. Kemudian, diikuti oleh setiap dusun dengan membawa Gunungan yang berisikan hasil bumi khas Desa Tanjungrejo untuk diarak dari Punden menuju ke Kantor Desa Tanjungrejo. Kirab Budaya dan Pusaka juga diramaikan dengan penampilan drumband dari anak-anak sekolah Desa Tanjungrejo dan penampilan kesenian budaya yang dilakukan oleh setiap Dusun Desa Tanjungrejo, mulai dari Dongkrek, Tari Gamyong, dan Pencak Silat.
Kedua budaya tersebut diharapkan dapat menjadi ikon wisata Desa Tanjungrejo, tentunya dengan keikutsertaan masyarakat setempat dalam upaya kemajuan wisata budaya Desa Tanjungrejo.
Penulis dan Fotografer : Rizqia Darru Kautsar, Universitas Gadjah Mada