Aku tak bisa lagi percaya
Berulang kali dipatahkan oleh bait kata
Hanya diam, lantas pergi meninggalkan
Bak bulan yang kesepian di langit malam
Ingin sekali aku bilang, tapi untuk apa?
Kadang aku ingin mendengar penjelasan
Tapi, kupikir apa gunanya jika sudah dibalut kepalsuan
Jadi, aku hanya menelan kepahitan
Tak mau bicara padahal tahu semuanya
Berpura-pura bodoh di depan, sungguh mengasyikan
Meski resikonya merenung sepanjang hari
Melamun tak pasti di antara bekas luka perihal hati
Menelaah duka yang tak kunjung sirna
Justru menghimpit sukma hingga dalam
Pada akhirnya percaya tak mampu lagi kugenggam
Raib dan sulit ambil bagian kata “percaya”