Kehilanganmu
Adalah hal terakhir yang terpikir olehku
Tiada bayangan apalagi menjadi kenyataan
Itu adalah luka tersakit yang akan aku rasa
Melihatmu tertawa bahagia
Dengan raut wajah yang tersipu malu
Hatiku tersentak
Apakah ini pertanda sebuah perpisahan?
Bukan inginku menahanmu
Menyandera hatimu untuk terus ada di sisiku
Namun mengikhlaskan engkau berlalu
Akan menjadi luka terperih
Engkau berhak bahagia
Setelah mengurai banyak air mata
Engkau berhak terbebas
Dari belenggu kesedihan yang tiada berujung
Namun ada aku di sini
Berdiri bersandar padamu
Selalu membutuhkanmu setiap saat
Dan tak akan melepasmu
Engkau adalah arah
Saat kaki ini lengah
Menuntun tangan ini
Dengan genggaman yang pasti
Kasih sayang kau beri
Merengkuh pundak ini dengan segala cinta
Menenangkan diri ini saat ketakutan
Takut pada dunia yang penuh dusta
Selepas banyak perjuanganmu
Setelah kau mulai lelah bertahan
Ada seseorang hadir
Merengkuh dirimu dalam kenyamanan
Aku takut dia membawamu pergi
Jauh dari dekapanku
Meninggalkan aku dalam kemelut rindu
Memandang dirimu yang penuh kebahagiaan baru
Aku takut tawamu menjadi pasti
Duka mu berlalu
Dan langkah ringanmu disanding orang baru
Yang menawarkan warna-warna indah selain kelabu
Aku takut lukamu menjadikanmu jenuh
Lantas memilih melepasku
Yang menjadi saksi betapa kau terluka
Betapa kau tersiksa dengan realita
Aku takut kau pergi
Membiarkan aku memeluk diri sendiri
Menatap masa depan dengan linangan air mata
Dengan rasa takut membuncah ruah di dada
Aku takut keberadaanku tersisihkan
Tergantikan oleh orang baru
Yang menawarkan warna indah kehidupan
Aku takut kehilanganmu, Mama