Di sudut kerinduan paling abadi
Aku bergeming seorang diri
Sekujur tubuh perih, letih
Bu, bila esok hari berlalu
Ingin aku berbincang padamu
Bahwa kuat tak pernah memegangku
Pura-puralah yang terus menghantui
Lantas, aku hidup di antara bayangan ilusi
Tiap ingat dirimu,
Tangis tak henti bersahut dalam kalbu
Namun, melihat lekung rekah milikmu
Diam lebih besar mengambil kendali
Keluh kesah tak bisa lagi aku gaungkan
Hingga nada tangis pun hanya bisa aku redam
Rasanya berat sekali tubuh yang pernah kau nina bobokan
Tiada lain karena anakmu telah jungkir balik atas kegagalan
Beginilah Bu, aku menjelajahi dunia
Kini harapan terindahku dipegang erat oleh waktu
Aku ingin Tuhan beri waktu kita lebih lama lagi
<3
Comments are closed.