Kali ini seseorang termenung
Menunggu sebuah hal pasti
Namun terkesan membuat bingung
lambat laun terlelap sendiri
Di dalam mimpinya
Ia melihat satu bintang
Bintang yang berada sendirian
Dengan sinar paling terang
Padahal begitu banyak bintang
Tapi bintang itu paling menarik
Mengalahkan bintang-bintang
Yang tidak kalah menawan untuk dilirik
Matanya terus tertuju
Namun kadang juga kesal
Karna awan yang menghalangi pandangan
Yang menelan bintang bulat-bulat
Adalagi hal yang membuatnya kesal
Saat fajar menyingsih
Gelap berganti terang
Karena bintang tidak lagi nampak
Mungkin ia sekarang membenci fajar
Yang mengganggu kenyamanan
Serta melenyapkan bintang yang terang
Mengganti sejuk dengan panas menawan
Meskipun terang akan berganti malam lagi
Namun di malam berikutnya
Tidak nampak lagi bintang menawan
Yang semalam menjadi perhatian
Tidak bisa menyalahkan terang
Mungkin memang sudah waktunya
Untuk bintang pergi
Dan tak kembali
Keiklasan ia dan rasa tidak mengenakkan
Sesaat dia bangun dari mimpi
Yang tidak berakhir bahagia
Dalam bangunnya
Ia berharap
Agar dapat kembali melihat bintang
Sebagai pembawa tenang
Tapi ia juga harus sadar
Bahwa datang akan pergi
Pergi akan menghilang
Itu menjadi siklus nya
Biar malam lagi yang menjawabnya
Bisa saja ia akan mendapat mimpi
Yang lebih membawa kedamaian
Dalam hati sang pengaharap
Dalam diamnya debur ombak malam ini