Sebongkah hati terjatuh di taman
Sepucuk tanaman telah memetiknya
Dilukisnya hati yang dalam garis di awan
Tinggi sekali sampai kamu satu-satunya
Kamu cantik, telah mekar di taman
Taman memang paling nyaman
Taman tempat melukismu yang aman
Itu karena cantikmu, taman ilalang idaman
Berkat mekarmu, taman tampak rupawan
Anak-anak kecil riang, berlarian
Kupu-kupu terbang beriringan
Hati saya cerah berawan
Barangkali melukis menjadi caramu mensyukuri nikmat Tuhan
Barangkali kepada cintamu lah, cara saya menjadi seorang beriman
Saya hampir tak punya nama untukmu yang sebuah tanaman
Sebab lebih mengenalmu bunga, karena kamu perempuan
Terimakasih telah melukis hari ini
Saya terpukau kamu berhasil mewarnai sisi gelap malam dengan warna-warni
Lebah mengira lukisanmu, bunga yang asli
Lebih wangi daripada melati
Telah ditulis sebuah puisi
Teruntukmu yang pandai melukis hari
Selamat ya merayakan puisi di dalam hati
Saya titip bunga kepunyaanmu yang lebih abadi di sini
Jakarta, 2 Agustus 2022