Kau begitu rahasia, bu
Sampai banyak orang yang tidak tahu, kalau terang berganti malam oleh karena lelahmu bukti kasih sayangmu
Ketika selimut malam menyelimutiku, kau tidak tertidur kecuali sedikit
Kau lanjutkan untuk meratap, hingga pagi buta merasa bugar, kau tahan sakit
Kau begitu rahasia, bu
Sampai banyak orang yang tidak tahu, kalau rembulan tertidur di rambutmu
Kau sangat tahu cara terbaik mengusap keningku ketika tertidur di mimpimu
Dan, aku makin terlelap jauh di tempat tidurmu
Aku pun bernyanyi “Ambilkan bulan, bu. Yang selalu bersinar di langit.”
Kau begitu rahasia, bu
Sampai banyak orang yang tidak tahu, kalau kelap-kelip bintang berpendaran di dahimu
Seorang anak kecil telah bernyanyi tentang bintang
“Bintang kecil di langit yang biru. Amat banyak menghias angkasa. Aku ingin terbang dan menari. Jauh tinggi ke tempatmu berada.”
Oh ibu, aku mau mengecup dahimu sebentar saja, bu
Selamanya, selalu
Kau begitu rahasia, bu
Sampai banyak orang yang tidak tahu, kalau hujan tengah malam adalah doamu
Makin kencang suara hujanmu, makin nyenyak tidurku
Ketika aku terbangun dari tidurku, air hujan sudah kering di pipimu, bu
Yang tersisa rebek di pelupuk mataku
Kau begitu rahasia, bu
sampai banyak orang yang tidak tahu, kalau keringat yang mengalir deras dari ketiakmu hasil lembur semalaman
Sungai firdaus hanya tercipta oleh keringatmu tadi malam, sebab yang mereka tahu kedua telapak kakimu saja sebagai surga-Nya
Kau begitu rahasia, bu
Sampai malam ini aku memikirkanmu
Sehat-sehat ya, bu
Hari lebaran, aku pulang merindukanmu