Hmm.. Hai semua! Ya.. kenalin gue Fely, anak perempuan pertama di keluarga gue. Tegas, angkuh, dan sombong, itu yang orang asing pikirkan tentang diriku. Ya, akupun mengakuinya, dibandingkan dengan teman-temanku, Aiko dan Abiseka yang cantik, tinggi, pintar, berwawasan luas, aktif, ramah. Juga Alex yang ganteng, populer tentunya, mudah bergaul, dan pintar. Sedangkan gue? Terlihat seperti bulan yang menutupi cerah sang matahari. Seburuk itukah gue?
“Woy Fel, gue liatin dari kemaren lo sering ngelamun deh” ucap Alex. “Mikirin apaan sih Fel?” tanya Abiseka sembari menepuk bahuku. “Mikirin mantannya kali!”. Ejek Aiko yang tertawa hingga hampir terjatuh. “Enggak ada apa-apa kok, biasalah gue kan sering overthinking hehe, udah yuk balik ke kos-an, gue udah gak ada kelas lagi nih.” Ide itupun disetujui oleh mereka.
Capek juga udah kuliah ya… Ngapain ya gue sekarang? Aiko lagi bucin, biarlah, Abiseka? Lagi jalan-jalan tuh gue liat bareng keluarganya, kalau Alex, lagi keluar bareng tongkrongannya. Wah, semakin terlihat jauhnya hidup gue dengan mereka. Sedangkan gue? Tiduran di kos-an, bahkan gak deket sama keluarga gue sendiri, jadi kerasa kayak…
Gue tahu, gak seharusnya gue bisa posesif ke mereka untuk temenan sama siapa aja. Gue cuma takut, gak punya siapa-siapa lagi kayak dulu. Gue iri ke mereka yang kalian ajak jalan, gue takut mereka nyuruh kalian buat menjauh dari gue, gue takut gue yang beda jauh sama kalian ini tertinggal. Gue juga mau jadi kalian, yang bisa jadi tokoh utama dalam cerita yang indah dan menarik. Gue mau populer, banyak temen, cantik, percaya diri kayak kalian. Tapi… kenapa gue harus jadi kayak figuran gini?
Air mata terus mengalir membasahi pipi hingga kemeja Fely, tak kuat ia menceritakan keluh kesahnya kepada “teman” berupa boneka kesayangannya. “Teddy, aku capek, sudahi aja yuk? Aku kangen kakek sama nenek nih hehe, aku pengen jadi kamu aja deh, senyum, enggak banyak gerak, enggak perlu memikirkan hal sepele kayak gini, tapi tetap disukai banyak orang. Apakah aku harus…
Krittt… pintu kamar Fely terbuka dan ternyata Aiko, Abiseka dan Alex sudah mendengar semua pernyataan Fely barusan. “Haha, kalian udah denger semuanya kan? Kalian bisa pergi dulu? Gue mau sendiri.” ucap Fely sambil menutup pintunya. “Hei, segelas kopi dulu yuk?” ucap Alex, yang dilanjutkan oleh Aiko dengan memberiku segelas kopi manis dan sedikit pahit.
“Fel kopi tanpa gula itu rasanya apa sih? Pahit kan ya? Kayak kita, anggep aja gue, Aiko dan Alex sebagai kopi istimewa yang membutuhkan bahan-bahan yang sulit untuk didapatkan yang merupakan bahan tertentu agar resep nya terpenuhi. Dan perlu lo tau, lo, Fely, sahabat kita, lo itu gula spesial bagi kita. Tanpa lo, gak akan ada 8 tahun pertemanan kita, lo yang buat kita menjadi kopi spesial, dan menurut gue, lo harus tau itu. Tanpa lo kita gak komplit” Jelas Abiseka sambil menenangkanku.
“Hehe, maaf gue terlalu overthinking. Makasih, itu yang bisa gue ucapin sekarang, saat gue jatoh bangun, baik secara fisik maupun mental, lo semua masih ada di sisi gue.” ucapku sambil menangis. Setelah itu, gue merasakan pelukan hangat dari ketiga sahabat gue, rasanya gue gak mau momen ini berhenti.
Kemudian hari itu di akhiri dengan ucapan “Udahlah yuk kita liburan ke tempat yang sejuk aja, sekalian refreshing , gue nemu nih tempatnya cantik banget.”
Tahu enggak sih? Terkadang kitalah yang membuat diri kita ini susah. Ya, walaupun itu tidak sengaja dan memang kebiasaan kita, namun menurutku lebih baik hilangkan pemikiran itu dan berusaha untuk bangkit dan mencari kelebihan yang masih terpendam di dalam diri kita. Temen kita cantik? Ganteng? Pinter? Populer? Memangnya jika kita memiliki perbedaan dari teman dekat kita, itu adalah suatu kesalahan hingga menimbulkan dosa?
Biarlah kita berbeda dan memberikan rasa manis yang berbeda dari pemanis yang lain, kalian perlu tahu, walau memiliki perbedaan, itulah yang membuat sesuatu menjadi komplit. Kopi tanpa gula? Akan terasa ada yang kurang bagi orang yang tidak suka rasa pahit. Maniskanlah persahabatan itu dengan kelebihan, keunikan dan cara kalian masing-masing!