Minggu keempat bulan Agustus 2021 lalu merupakan minggu rangkaian akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata – Dari Rumah (KKN-DR) kampusku sekaligus akhir dari liburan semester. Sama seperti minggu-minggu yang lalu, aku setiap minggu harus membuat laporan kegiatan KKN-DR, baik yang dilakukan bersama kelompok KKN yang telah ditentukan oleh pihak kampus, maupun di lingkungan tempat aku melaksanakan KKN-DR
Di minggu akhir laporan KKN-DR, aku merasa kontribusiku di lingkungan sekitar baru sedikit, karena dampak PPKM aku memutuskan untuk banyak melakukan kegiatan KKN-DR secara daring. Tapi aku berpikir lagi, rasanya aku perlu berkontribusi terhadap lingkungan tempat aku melaksanakan KKN-DR.
Hal itu aku lakukan setelah teringat ucapan salah satu pegawai kelurahan Pondok Cabe Ilir Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Prihardiyanto. Saat pertama kali aku dan teman-temanku mengantar surat permohonan untuk melaksanakan kegiatan KKN-DR di kelurahan Pondok Cabe Ilir, ia berkata, “Saya senang ketika ada mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN-DR di lingkungan ini. Sebab, bagi saya dengan hadirnya mahasiswa di lingkungan ini, dapat memberikan dampak dan perubahan yang positif bagi lingkungan ini, bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja”. Kalimat itu masih terdengar jelas di telingaku, oleh sebab itulah aku pun bergumam “semoga kesempatan itu masih ada”.
Lalu, pada tanggal 23 Agustus malam aku mengecek seluruh pesan masuk di WhatsApp, saat itu perhatianku langsung tertuju ke grup kelompok tempat aku melaksanakan kegiatan KKN-DR. Pesan terusan dari pihak kelurahan Pondok Cabe Ilir yang diteruskan oleh temanku itu berisi “Dek, silahkan besok ajak kawan-kawan kelompok KKN-DR mu yang lain ya untuk membantu pihak kelurahan dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di kantor kelurahan”.
Tanpa berpikir panjang, aku langsung menanyakan kegiatan itu ke salah satu kawanku. Ia mengatakan kalau pelaksanaan vaksinasi besok hari dimulai pukul 08.00 wib, tetapi kami harus datang lebih awal agar warga calon penerima vaksin tidak terlalu lama menunggu.
Malam itu juga aku lmenyiapkan segala kebutuhan untuk esok hari. Lalu hari esok pun tiba. Kegiatan itu kami laksanakan di kantor kelurahan Pondok Cabe Ilir. Aku tiba di kelurahan bersama kawanku, ternyata warga kelurahan Pondok Cabe Ilir dan sekitarnya sudah ramai mengantri di depan pintu masuk kelurahan.
Aku bersama temanku, Wanda yang sama-sama peserta KKN-DR tetapi ia mahasiswa jurusan pendidikan kimia, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan bergegas masuk ke ruang masuk pintu kelurahan. Temanku langsung mengambil tempat duduk di ruang registrasi, karena sebelumnya ia sudah pernah mengikuti kegiatan ini.
Awalnya aku bingung, karena ini kali pertama bagiku mengikuti kegiatan tersebut. Kemudian aku bertanya ke temanku di bagian apa saja kita ditempatkan. Dia menjelaskan bahwa kami dibagi menjadi dua stand. Stand pertama bertugas di tempat registrasi peserta vaksinasi Covid-19, dan stand kedua bertugas memasukkan data warga yang telah divaksin (bagian skrinning).
ternyata masih banyak hal yang belum aku ketahui tentang pengadministrasian, cara menyampaikan pesan yang baik kepada para calon penerima vaksin yang berasal dari kalangan berbeda-beda.
Setelah memahami alur pembagian tugas, aku ditempatkan dibagian skrinning. Awalnya, aku merasa bahwa memasukkan data penerima vaksin cukup mudah, tapi setelah penugasan berlangsung cukup lama, aku mulai kewalahan. Kewalahan karena desakan dari penerima vaksin yang meminta agar datanya cepat selesai dimasukkan ke komputer, dan juga pertanyaan tak terduga dari calon penerima vaksin yang harus segera dilayani juga bersamaan dengan memasukkan data. Hal tersebut harus ku jalani selama empat hari
Pelajaran penting pun kudapatkan, ternyata masih banyak hal yang belum aku ketahui tentang pengadministrasian, cara menyampaikan pesan yang baik kepada para calon penerima vaksin yang berasal dari kalangan berbeda-beda. Ada lagi hal-hal tidak terduga lainnya, yang membuatku yakin bahwa sosialisasi dan membangun hubungan baik ke sesama warga itu penting
Empat hari sudah aku menjalani kegiatan ini, secara tidak langsung banyak pula kesan dan pesan yang aku dapatkan selama menjadi relawan memasuikkan data penerima vaksin Covid-19, mulai dari bertemu kawan baru. Kami juga saling berbagi cerita. Ada cerita pengalaman berkarir dari salah seorang karyawan kelurahan yang menginspirasi, dan kekompakan tim dalam membantu satu sama lain anggotanya. Hal-hal itu sangat berarti bagiku
Pelajaran hidup yang berkesan yang membuat aku bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan itu. Kesempatan yang aku putuskan untuk kuambil, karena aku yakin kalau bukan dari diri sendiri yang memilih untuk mengambilnya, maka tidak akan ada hal yang berharga yang dapat aku jadikan sebuah cerita kehidupanku
Aku bersyukur mendapat kesempatan yang awalnya hanya aku jadikan sebagai pengguguran kewajiban laporan KKN-DR, kini menjadi cerita yang mungkin bisa menginspirasi orang banyak untuk berani memulai, memulai untuk hal yang baik.
Nisnina Alifia, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta