Dengarlah kerelaan jiwa hatiku
Yang telah memilihmu
Aku pun tahu
Bahwa engkau akan kaget
Aku pun tahu
Kalau akhirnya engkau
Memilih tidak bersamaku
Setidaknya aku benar benar rela
Aku kumpulkan semua keberanianku
Aku kumpulkan semua ingatanku
Tentang dirimu
Aku baru memulai
Mengucapkan kata kata untuk bersamamu
Tidaklah mudah bagiku
akan tetapi akulah yang mencarimu dan menjagamu
Di ujung perbincangan kita
Perpisahan pun akhirnya menyapanya
Dengan kata kata untuk saat ini
Belum bisa bersamamu
Dalam waktu yang singkat
Aku baru saja menemukanmu
Diantara putaran waktu
Aku pun merelakan kehilanganmu
Diantara putaran waktu yang sama
Inilah titik terrendahku
Aku benar telah rela
Memberikan yang kupunya untukmu
Sikap perhatiaanku kepadamu mulai terlihat
Sikap cemburu kian mulai tumbuh
Aku yang lebih tua darimu
Kini hanya sebatas manusia yang mengharap uluran tanganmu
Ini titik terrendahku
Untukmu
Walaupun ada orang lain selain diriku
Aku akan tetap berjuang untukmu
Saya kira perlu tidak terlalu pintar didepanmu
Karena dirimu akan lebih mengenal dirimu
Mungkin orang lain yang membaca ini merasa sungguh aneh
Aku pun sadar bahwa yang kulakukan ini aneh.
Tapi dalam ruang dan waktu
Aku begitu yakin kepadamu
Maafkan keyakinanku
Selepas hari hari sulit
Aku pun akhirnya
Menyandarkan diriku
Pada sang pemilik hati
Semesta keyakinanku
Mencoba memaknai usahaku
Tidak lepas doa doaku
Yang berantrian dalam ruang tuhanku
Mungkin belum ada namaku
Yang telah dipanggil tuhan
Untuk mendapat kebahagian