Humanistik FIA UB 2021 Siap Berkegiatan Secara Daring

57
527

Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik (Humanistik) Fakultas Ilmu Administrasi  Universitas Brawijaya Malang tahun 2021 bersiap melakukan segala program kerja secara daring. Hal itu karena belum ada info lebih lanjut mengenai waktu perkuliahan luring akan dilaksanakan. Seluruh pengurus Humanistik FIA UB 2021 dituntut untuk bersiap menghadapi tantangan di depan.

Ketua Humanistik, Ade Irfan, merasa tertantang untuk memimpin organisasi secara daring. “Tahun ini bisa jadi sejarah bagi kepengurusan Humanistik. Karena seluruh kegiatan dilakukan secara daring,” tutur Ade yang dihubungi pada Minggu, (21/3/2021).  Ia yakin, bisa menaklukkan kondisi organisasi, walaupun secara daring.

Untuk persiapan, Ade merasa tidak bisa mengkoordinir sendiri tanpa bantuan banyak pihak. “Aku banyak sharing pengalaman dan memberikan energi positif, sih” ujarnya. Ia mengatakan bahwa penyesuaian kondisi merupakan hal yang sulit. Akan tetapi, ia yakin dapat melewati secara bersama.

Suasana kumpul pertama bagi anggota Humanistik 2021. Foto : Tangkapan Layar Panitia

Terkait rencana ke depan, Ade mengatakan mengutamakan kenyamanan anggota Humanistik 2021, terlebih dahulu. “Jika teman-teman merasa nyaman, pasti kinerjanya akan maksimal. Dengan kinerja maksimal, manfaat Humanistik pasti akan terasa. Selain itu, aku memberikan kebebasan penuh kepada pengurus untuk berinovasi dan bereksplorasi,” jelasnya

Menanggapi pendapat itu, salah satu anggota Humanistik 2021, Angel Christine mengatakan dirinya sudah merasakan manfaat dari kegiatan Humanistik secara daring. “Yang saya dapatkan dari kegiatan daring Humanistik, seperti pendidikan dan pelatihan dasar. Diksar memberi saya banyak wawasan baru dan pandangan baru tentang organisasi,” tutur mahasiswi asal Medan tersebut.

“Besek Day”, yaitu kegiatan memberikan pemahaman tentang pembuatan proposal dan anggaran dana bagi pengurus Humanistik FIA UB 2021. Foto : Tangkapan Layar Panitia

Sebagai anggota Humanistik, Angel merasa siap jika seluruh kegiatan Humanistik dialihkan secara daring. Baginya, kegiatan daring lebih efisien dibanding luring. Dengan duduk di depan layar laptop, ia sudah bisa bertemu dan berjumpa dengan teman-temannya.

“Kalau kegiatan Humanistik secara daring, saya siap. Mengingat pandemi di Indonesia, sangat bahaya jika melakukan kegiatan secara offline dalam waktu yg lama. Apalagi, kita harus harus menyusun waktu, jika tiba-tiba offline lagi,” jelas Angel.

Ade Irfan menuntup pembicaraannya dengan harapan. “Kita berharap pandemi cepat selesai. Kita bisa bertemu lagi secara face to face. Enggak ada halangan lagi,” tutupnya.

Rafi Ramadhan, mahasiswa Jurusan Administrasi Publik Fakultäs Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang