Makna Cinta dalam Pandemi di Festival Teater 2020

51
434

Halo sobat muda! Saat pandemi covid-19 seperti ini, semua kegiatan yang seharusnya dapat dilakukan menjadi tertunda dan tidak dapat dilaksanakan seperti sebelumnya. Banyak dari beberapa kegiatan diadakan secara daring agar semua orang tetap merasa aman dan terhindar dari penyebaran virus covid-19.

Salah satunya kegiatan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tetris. Sebelumnya apa  itu UKM Tetris? UKM Tetris merupakan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang kesenian dan dijalankan oleh mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. UKM Tetris telah berdiri selama 12 tahun di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang telah mencetak beberapa pretasi dan menyelenggarakan pementasan dengan total produksi yaitu 25 pertunjukan.

Pada tahun-tahun sebelumnya UKM Tetris mengadakan festival teater secara tatap muka yang biasa dilaksanakan di berbagai tempat seperti Sea World Ancol pada 2008, FX Plaza pada 2010, Gedung Kesenian Jakarta pada 2013, Teater Kecil di Taman Ismail Marzuki dan di STP Trisakti. Namun, pada Jumat (18/12/2020) UKM Tetris mengadakan festival teater secara daring.

Meskipun dilakukan secara daring, acara  tetap berlangsung dengan meriah dan disambut dengan baik oleh para penonton. Dan juga tidak mengurangi keseruan acara dari awal pembukaan hingga penutupan. Semua peserta sangat semangat mengikuti acara festival teater UKM Tetris kali ini.

Sebelumnya Teater Tetris juga pernah menampilkan pementasan teater secara online yaitu pada saat PK2MB 2020  di Zoom Meeting. Teater Tetris membawakan naskah berjudul “Perjodohan”. Dan setelah menyaksikan pementasan inilah yang membuat saya tertarik untuk bergabung dalam Teater Tetris di STP Trisakti.

Poster pembukaan acara Festival Teater 2020 “Cinta dan Pandemi”

Acara festival teater 2020 membawakan tema “Cinta dan Pandemi” . Dengan tema “Cinta dan Pandemi” UKM Tetris bermaksud  untuk mengajak penonton merefleksikan segala peristiwa yang telah terjadi tahun 2020 melalui pementasan dan perbincangan seputar teater. Pandemi merupakan hal yang sangat ikonik di tahun 2020. Maka dari itu melalui pementasan teater kali ini, kita akan mencari cinta di tengah pandemi yang terdapat dalam setiap makna pementasan masing-masing teater. “Dapatkah kita menemukan makna cinta di tengah pandemi?”

Acara festival teater 2020 ini dilakukan langsung oleh panitia yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan kegiatan ini. Karena banyak persiapan yang harus dijalankan agar pementasan berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Persiapannya seperti persiapan untuk tiket, desain, even dan art.  Persiapan anggota teater untuk pementasannya juga banyak seperti dari proses pembacaan naskah, pembentukan tokoh, perekaman audio, hingga pembentukan visual video agar terlihat menarik dan dapat menyampaikan isi dari naskah yang dibuat.

Awal acara Festival Teater 2020 “Cinta dan Pandemi” dibuka dengan doa, lalu sambutan-sambutan dari Lembaga di STP Trisakti seperti sambutan dari kepresidenan mahasiswa dan Kepala Bagian Kemahasiswaan STP Trisakti. Selanjutnya dibacakan aturan yang harus dilaksanakan  selama menonton acara Festival Teater ini agar tercipta kenyamanan saat menonton.

Salah satu pementasan Teater Tetris berjudul Kompromi

Acara tersebut juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan dari teater luar STP Trisakti yang masing-masing mempunyai makna dalam cerita yang dibawakan. Seperti Teater Katak membawakan naskah berjudul “Malam Tanpa Arti”, Teater Sonata Utara membawakan naskah berjudul “Friendship”, Teater Sonata SMA membawakan naskah berjudul “Kelam”, Teater Teatrois yang berasal dari SMA Bunda Hati Kudus (BHK) membawakan naskah berjudul “Seribu Serpih, Dua Cinta”, Teater Caneta membawakan dua naskah yaitu “Bungsu” dan “Nasi Sudah Menjadi Bubur” serta Teater Tetris sendiri membawakan tiga naskah yaitu “Lega”, “Kompromi” dan “Sampai Nanti”.

Pementasan dari berbagai teater itu tidak kalah menarik dan seru dari pementasan tatap muka. Masing-masing teater bekerja sama dengan baik demi menampilkan pementasan yang menakjubkan. Banyak pesan dan makna yang dapat dilihat dari masing-masing naskah yang dipentaskan. Misi dari cerita yang dibawakan tersampaikan dengan baik kepada penonton sehingga menghasilkan momen yang pas.

Kerja keras dari pemain dan tim produksi di belakangnya membuahkan hasil yang sangat bagus dan dapat dinikmati oleh semua orang yang menonton acara ini. Penonton tidak henti-hentinya memberikan pujian juga komentar-komentar yang lucu di dalam kolom chat setiap akhir pementasan.

“Wihhhh, mantul” ujar Sylvia Krisrena Cong, salah seorang peserta yang mengikuti acara Festival Teater 2020 “Cinta dan Pandemi” pada Jumat (18/12/2020) via Zoom Meeting.

Sesi Talk Show bersama kak Rinaldy Zulkarnain

Selain pementasan dari berbagai teater, akhirnya tiba juga saatnya workshop berupa gelar wicara atau talkshow  dengan bintang tamu lain yaitu Rinaldy Zulkarnain atau yang biasa disapa kak Aldy. Ia merupakan aktor, sutradara, pelatih akting dan juga seorang pembuat konten di dunia seni teater. Aldy juga merupakan co-founder dari @svatuhari.

Svatu hari merupakan sebuah komunitas teater musikal SMA yang terbesar di Jakarta dengan anggota siswa-siswi aktif dan juga alumni dari setiap teater di SMA. Komunitas tersebut mempunyai komitmen untuk menjadi tempat menyuarakan suara yang tak terdengar agar diri lebih baik #svatuhari. Selain itu Svatu hari juga memberikan edukasi teater secara daring.

Aldy menyampaikan materi yang berisi tentang dunia seni teater yang bermanfaat apalagi di tengah pandemi. Ia juga membuka sesi sharing tentang dunia seni teater dan memberikan tips-tips untuk memulai di dunia teater. Banyak pemirsa  sangat tertarik dengan pembahasan yang dibawa oleh Aldy. Kolom chat juga ramai berisi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan  kepadanya. Nah ada dari beberapa penanya yang beruntung mendapatkan hadiah.

Foto bersama di Festival Teater 2020 “Cinta dan Pandemi”

Tidak kalah seru, dipenghujung akhir acara, panitia telah menyiapkan undian pemenang berupa saldo OVO kepada peserta yang beruntung yang dikemas dalam permainan yaitu wheel of fortune. Panitia berharap agar para penonton merasa  senang karena telah hadir dalam acara Festival Teater 2020 “Cinta dan Pandemi”. Acara Festival Teater 2020 diakhiri dengan doa dan sesi foto dengan para audiens untuk menjadi kenang-kenangan serta bukti bahwa Festival Teater 2020 telah berjalan dengan baik.

Panitia dan keluarga besar Teater Tetris merasa bersyukur karena acara Festival Teater 2020 “Cinta dan Pandemi” dapat terlaksana dengan baik walaupun dilaksanakan secara daring. Dari persiapan hingga pelaksanaan semua berjalan dengan lancar karena kerja sama yang dilakukan dengan baik oleh panitia hingga para pemain. Antusias dari audiens pun menjadi semangat bagi para panitia juga pemain untuk terus menampilkan yang terbaik.

Indira Juhati Fatimah, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jurusan Pariwisata