Mahasiswa Baru Unair Beri Edukasi Kesehatan Gigi di Tiga Negara

53
495

Sebanyak 183 mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) Surabaya, Sabtu (22/11/2020) lalu  melaksanakan program bakti sosial FKG Peduli 2020 (FKG-P) di tiga negara. Lokasi bakti sosial itu di Indonesia, Malaysia dan Timor Leste. Para mahasiswa pelaksana program terbagi menjadi 36 kelompok. Setiap kelompok melaksanakan kegiatan di satu sekolah.

Menurut Annisa Fitria Sari mahasiswa yang menjadi Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FKG, kegiatan bakti sosial dilaksanakan dalam rangka penerapan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG Unair melalui komunitas Denteam, dalam hal ini bertanggung jawab  mengarahkan dan memberikan bimbingan pada setiap kelompok baksos.“Para mahasiswa baru melaksanakan baksos dengan cara sosialisasi. Permasalahan yang dihadapi ialah tingkat karies gigi anak SD yang masih sangat tinggi,” kata Annisa.

Suasana sosialisasi secara daring mengenai kesehatan gigi kepada para siswa Sekolah Dasar oleh mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas AirlanggaI

Ia menjelaskan, perawatan gigi anak pada usia 8-12 tahun sangat penting, karena memengaruhi kondisi gigi pengganti. Akan tetapi banyak orang tua belum mengetahuinya karena pengetahuan orangtua terkait perkembangan gigi anak masih minim. Oleh karena itu, ajang baksos tersebut juga melibatkan orangtua siswa.

Kegiatan itu, sekaligus menjadi jembatan penting bagi mahasiswa baru FKG. Utamanya dalam hal komunikasi dengan pasien seperti anamnesis. FKG-Peduli juga sebagai salah satu bentuk upaya untuk mengurangi tingkat karies gigi anak agar tidak menghambat perkembangannya.

“Tahun ini terlaksana di tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste. Para siswa dan orangtua siswa sangat aktif dan senang saat mengikuti kegiatan,” ujar Annisa. Di Timor Leste, kegiatan FKG- Peduli berlangsung secara luring karena sekolahnya sudah berjalan tatap muka. Mahasiswa yang bertugas untuk melakukan edukasi ke negara itu bernama Alfredo. Ia memberi edukasi mengenai kesehatan gigi di Sekolah Dasar São Carlos yang diikuti para siswa dan guru.

Sementara itu, mewakili mahasiswa baru FKG Unair dari Malaysia, Shafy Shariz menceritakan peserta dari Malaysia berasal dari Sekolah Kebangsaan Putrajaya Presint 18 (1). Jumlah anak peserta kegiatan sebanyak 25 siswa. Shafy tidak menyangka kalau para peserta ternyata sangat aktif dan berani bertanya kepada para mahasiswa yang datang ke sekolah itu.

“Meskipun dilakukan secara daring, nyatanya tak menghalangi semangat peserta saat menerima materi sosialisasi dari kami. Mereka juga sangat sigap dan memberikan pertanyaan yang menarik,” ujar Shafy. Ia menjelaskan selain terkait karies pada gigi anak, sosialisasi juga menyinggung mengenai menjaga kesehatan di tengah pandemi. Hal itu mengingat situasi pandemi yang masih berlangsung di seluruh belahan dunia.

“Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat dan senantiasa diterapkan dalam keseharian. Masalah kesehatan sangat banyak, contohnya kesehatan gigi dan pandemi, semua harus hati-hati dan waspada dalam menghadapinya,” ujar Shafy.

 

Muhammad Wildan Suyuti, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga