TikTok adalah aplikasi yang pada dasarnya merupakan media untuk berjoget ria. Seiring berjalannya waktu, aplikasi ini menjadi banyak penggunanya dan juga terdapat bebagai macam konten. Pada masa pandemi yang mengharuskan kita melakukan aktivitas di rumah malah membuat orang lebih sering tidur-tiduran, menatap layar ponsel sambil tertawa sendiri karena melihat foto atau video lucu yang muncul di media sosial.
Media sosial yang sering digunakan antara lain: Instagram, Twitter, TikTok, dan lain sebagainya. Namun pada pembahasan kali ini, saya akan bahas dampak mengenai penggunaan aplikasi TikTok yang sekarang sedang terkenal di kalangan anak remaja. Apakah aplikasi ini memberi dampak positif, atau malah negatif?
Pada aplikasi TikTok terdapat konten untuk belajar. Karena demam tiktok semakin merajalela, terutama di kalangan anak muda, banyak anak-anak pintar yang memberi ilmunya kepada penonton setia. Misalnya, belajar sejarah tentang dunia dengan memainkan tokoh-tokoh di dalamnya. Tak hanya itu, belajar bahasa seperti bahasa Inggris dan Korea, matematika, fisika, dan kimia bisa kita dapatkan.
Membantu pelajar
Isi dan tema video tersebut positif apalagi bagi para pelajar yang saat pandemi harus belajar di rumah dan tidak bisa leluasa bertanya kepada guru. Keberadaan video itu bisa membantu pelajar yang kurang memahami pelajaran dari gurunya. Bahkan Annisa Miskiyah yang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta juga merasakan manfaat Tiktok.
Menurut dia, aplikasi itu berdampak positif sesuai dengan apa yang ada dalam #fyp kita. Jika melihat konten seperti video motivasi, pembelajaran, atau ceramah, kita akan terus mendapatkan konten video yang positif. Annisa menghindarkan diri dari melihat video berdampak negatif.
Selain memberi dampak positif, namun ada juga konten negatif dan tidak cocok untuk ditonton, apalagi pengguna setia TikTok banyak yang di bawah umur. Misalnya, content creator yang menyuguhkan video bertema “pornografi” yang biasanya memiliki banyak penonton dan menjadi #fyp.
Menggunakan dan menonton video-video pada aplikasi TikTok bisa membawa kita menjadi kecanduan. Terlebih dengan anjuran di rumah saja banyak orang, utamanya remaja mencari kesibukan dengan menghabiskan waktu untuk bermain telepon seluler.
Kondisi tersebut membuat orang tua harus berhati-hati dan mengawasi anaknya, khususnya yang di bawah umur saat menggunakan telepon seluler, karena mereka bisa saja kecanduan konten pornografi. Pada intinya, apabila kita bisa mengatur dan mempertahankan video-video positif, maka video yang membawa dampak negatif tidak akan muncul di #fyp kita. Semua bergantung kepada diri kita sendiri bagaimana cara kita memilih akan menonton video apa dan menghindarkan diri dari konten negatif.
Karisah Salim Al Hazami, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Comments are closed.