Hebohnya wabah penyakit seperti covid-19 menyebabkan masyarakat terpaksa menimalisir aktivitas di luar rumah. Di tengah pandemi ini, banyak warga memilih untuk berisolasi dengan karantina di rumah sendiri. Dengan memperbanyak aktivitas di dalam rumah tentu akan banyak sampah yang tertimbun mulai dari sampah makanan sampai kantor karena banyaknya aktivitas #workfromhome.
Dengan banyaknya sampah yang tertimbun, tentunya akan mengurangi estetika rumah dan juga menimbulkan aroma kurang sedap. Oleh karena itu, salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk menangani sampah dan menciptakan suasana rumah yang lebih rapi tertata adalah mulai dari memilah sampah.
Secara garis besar, sampah terdiri dari sampah organik, sampah anorganik dan sampah bahan berbahaya beracun. Masing-masing sampah memiliki tempat sampah dengan kode warna dan manfaat yang berbeda.
Untuk tempat sampah yang berwarna hijau, artinya hanya sampah- sampah organik yang dapat dibuang ke tempat tersebut. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, dedaunan dan ranting pohon. Manfaat dalam sampah organik bisa dibuat untuk pupuk kompos.
Sampah anorganik harus dibuang ke tempat sampahnya yang berwarna kuning dan biasa berisikan botol plastik. Fungsi untuk memilah sampah anorganik harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya karena dapat didaur ulang.
Nah, untuk sampah barang berbahaya atau B3 ini mungkin masih asing terdengar yah. Tempat sampah ini biasanya berwarna merah dan berisikan sampah yang sifatnya berbahaya seperti beracun, bahan kimia dan mudah terbakar. Dengan memilah sampah B3 bisa diharapkan untuk menghilangkan resiko bahaya bagi pasukan oranye.
Banyaknya manfaat yang dapat dirasakan dengan melakukan aktivitas pilah sampah dari rumah yaitu dapat mempermudah organisasi sampah dalam menangani, memudahkan proses daur ulang, mengurangi bau tidak sedap di rumah kita, menambah estetika dan menciptakan ruang yang nyaman.
Selain itu, keuntungan lain dalam memilah sampah adalah kalau kamu pergi ke bank sampah terdekat , kalian bisa menukarkan sampah yang sudah di pilah dengan uang.
Lakukan aktivitas simple ini mulai dari rumah kalian sendiri! Pertama, siapkan tiga wadah bisa berupa kantong plastik atau tempat sampah kecil dan jadikan wadah tersebut sebagai tempat sampah pilah di rumahmu.
Tambahkan stiker berwarna hijau untuk wadah sampah organik, stiker berwarna kuning untuk wadah sampah anorganik, dan stiker berwarna merah untuk wadah sampah B3. Mulailah memilah sampah yang ada di tempat sampah anda dan pisahkanlah sampah sesuai kategorinya.
Sampah makanan ke tempat sampah organik yang biasanya lebih mudah memicu bau tidak sedap, sehingga perlu ditangani lebih awal. Sampah kantor seperti kertas ke tempat sampah anorganik dan sampah berbahaya seperti gunting, cutter, tempat obat semprot serangga ke tempat sampah B3.
Jadikan pilah sampah sebagai salah satu kebiasaanmu selama masa karantina. Lalu aplikasikan pilah sampah di lingkungan sekitar kalian seusai pandemi.
Kampanye di sekolah
Kami, mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara Jakarta yang peduli terhadap sampah beberapa waktu lalu telah mengadakan kampanye “Ayo Memilah Sampah Sesuai Jenisnya” di SD St.Bellarminus Menteng Jakarta. Lewat kampanye tersebut, kami memberitahukan kepada murid di sana tentang cara memilah sampah berdasarkan tiga jenis tempat sampah dan warna yang berbeda yaitu hijau – organik, kuning – anorganik dan merah – B3.
Saluran edukasinya dilakukan melalui presentasi, buku cerita, lagu, perlombaan dan poster. Ayo kita melakukan pilah sampah di rumah, sekolah dan di tempat umum. Kalau tidak mulai dari diri sendiri lalu siapa lagi?
Caroline, Sylvia Setio, Viola Vallace, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara Jakarta