Bersama Senja

0
387

Ditemani tampias air hujan

Juga angin yang begitu menekan

Menekan tubuh yang berkalutan kerinduan

Rindu yang hanya berujung penantian bukan pertemuan

 

Masih dengan rasa yang sama

Mendamba, mendamba, juga mendambanya

Tak punya maksud untuk mendamba yang lainnya

Karena semua sudah ada masa sendiri-sendirinya

 

Kulihat langit yang adinya muram

Sekarang telah menjadi terang keorenan

Siap untuk menyambut indahnya malam

Juga siap menghadapi rindu yang semakin curam

 

Ku dengar suara adzan,,,, Allahu Akbar

Sholat maghrib sudah bertandang

Kembali ku melanjutkan do’a semalam

Untuk kecerahan masa depan