Ku namai tulisan ini
Dengan nama penyesalan
Sebagai balasan surat yang tertunda
Untukmu
Yang pernah menuliskan surat
Yang berisi harapanmu atasku
Ya, ini hanya untukmu
Kakakku tersayang
Tak tahu apa yang harus aku katakan kapadamu
Aku hanya bisa berdiam diri karena nyatanya
Akulah yang salah
Dulu aku tidak pernah mendengar nasihatmu
Apapun itu
Dan kini apa yang terjadi?
Aku sangat kecewa dengan diri sendiri
Aku dulu belum bisa mengendalikan diri
Berbeda dengan saat ini
Sedikit lebih bisa mengatur emosi dan keinginan
Jika apa yang aku lakukan dulu kini membuat diriku kecewa
Apalagi dengan kakak
Aku juga tahu kakak ingin aku masuk  pesantren
Dan memang seperti apa yang aku rasakan sekarang
Kehidupan di pesantren lebih menyenangkan
Daripada kehidupan di luar
Mungkin kakak mengamatiku selama tiga tahun dulu
Dari cara bergaul dengan teman-temanku
Cara menyikapi orang lain
Dan jika aku boleh jujur
Aku sungguh bukan anak yang susah di atur
Tapi aku hanya takut dengan teman-teman dulu
Aku gengsi dengan mereka
Padahal hanya dianggap ada ketika aku dibutuhkannya
Kalaulah kakak tahu apa yang dulu terjadi padaku
Mungkin kakak takkan terlalu menuntutku
Tapi lambat launpun
Pikiranku menjadi lebih terkontrol
Karena kenyataannya
Apa yang di bilang kakak memang benar adanya
Maafkan aku
Sungguh beruntung aku
Memiliki kakak sepertimu
Adikmu, yang kini selalu menyayangi
Efa Ibnati
đŸ™‚
Comments are closed.