Pagi ke pagi
Malam ke malam, sudah dilalui
Keluh, kesah, menjadi sarapan pagi
Dengan setulus hati
Dengan senyum berseri
Aku mengabdi
Untuk desa ini
Aku…
Memberanikan diri membuka mata
Diantara letih dan lelah
Tak ayal, hanya demi satu kata
Namun berjuta makna
Yaitu pengabdian…
Halangan, rintangan, tak pernah aku hiraukan
Mencoba bertahan dengan kendala
Berdiri, membangun, berusaha
Menaruh harapan dalam doa
Pengalaman yang aku alami
Membuat aku menyadari
Bahwa setiap kehidupan
Tak pernah jauh dari cobaan
Pada sebuah pembelajaran…
Air mata terurai dalam perjuangan
Demi sebuah kebanggaan
Yang akan selalu aku emban
Tempat ini bukan hanya sebatas penampung
Namun menjadi sarana edukasi
Yang akan menjadi saksi
Dari berbagai hati…
Tempat untuk belajar saling mengerti dan memahami…
Detak jantung menghujami
Dengan berat hati
Aku harus pergi
Teruntuk, tempatku bersemedi
Dimana sebuah memori terangkai rapi
Haruskah aku angkat kaki?
Sungguh waktu menjadi penentu
atas segala pilu yang merekah dan membisu
Bayangmu menjadi semu
Maksud hati ingin menyatu
Tuhan, hanya satu pintaku
Tolong, pertemukan di lain waktu
Perpisahan
Pelukan erat menyapa, wajah menatap dengan pilu
Kenangan memeluk dengan kehangatan
Apalah arti perpisahan
Upacara menyambut hari hari penuh rindu
Desa Tapakrejo, Kesamben Kabupaten Blitar
Irfan Masruri
Di suite gak metu2 wkwkwkwk
Di Iki hasile iki
Mana nih uangnya
Duit opo nur
Tiada lebih berat dari rindu
Tiada lebih lama waktu minggu ke minggu
Tuhan, hanya satu pintaku
Tolong, pertemukan di lain waktu
Tiada lebih berat dari rindu
Tiada lebih lama dari senin ke minggu
Tuhan, hanya satu pintaku
Tolong, pertemukan di lain waktu
Comments are closed.