Saat Kita Makan Bersama

0
77

Siang tadi kita makan bersama.

Di pusat perbelanjaan tengah kota.

Untuk merayakan hari terakhir ujian, ajakmu.

Aku dan mereka mengiyakan, lalu beriringan mengikutimu.

 

Kamu mengawali obrolan makan siang.

Tentang rencana liburan satu bulan ke depan.

Tentang keinginanmu pindah kos-kosan.

Tentang orang yang berlalu lalang di luar restoran.

 

Aku hanya tertarik untuk mendengarkan.

Maaf, bukan berarti aku tidak senang.

aku hanya ingin menjadi pendengar yang baik untukmu.

Semoga kamu tidak keberatan.

 

Mereka sesekali bertanya padamu.

Lalu menceritakan kisah masing-masing.

Tentang rencana liburan yang belum disiapkan.

Tentang kucing kos-an yang sering mencuri ikan.

Tentang  restoran sebelah yang kelihatan menggiurkan.

 

Kamu dan mereka terus berbincang.

Saat makanan sudah terhidang.

Dan saat kita menikmati makanan.

Kamu dan mereka tidak menghentikan obrolan.

 

Kamu penasaran dengan apa yang aku dan mereka pesan.

Bolehkah aku menciicipi, pintamu dengan sopan.

Tentu saja aku dan mereka mengiyakan.

Matamu segera mengerjap setelah merasakan makanan.

Aku dan mereka tertawa melihat kamu kepedasan.

 

Ah, bukankah waktu berlalu sangat cepat, kawan.

Dua jam tak terasa telah kita lewatkan.

Kamu mempersilahkan aku dan mereka pulang duluan.

Sementara kamu, masih ingin lebih lama berkeliaran.

Aprilia Abriani