Hujan datang tiba-tiba
Aku si penanti hujan pun bahagia
Hujan menciptakan alunan nada
Bagi setiap yang ingin jumpa
Hujan tiba saatku dilanda pilu
Menyertai demi menyembunyikan rasaku kala itu
Hujan mengundang segelintir dengungan masa lalu
Aroma air dan tanah menyatu, bagaikan candu begi perindu
Hujan, mengirimkan sebuah rasa
Bila dicerna akan timbul makna
Hujan terus menerus turun tanpa jeda
Menghasilkan rasa itu jadi nyata
Hujan, tugasmu telah usai
Carilah dia yang sedang menanti
Hujan, peranmu telah terganti
Berpindah dengan indahnya pelangi
Aulia Anggina Fitri, mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra ArabĀ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta