Hujan, Rindu, dan Masa Lalu

0
669

Hujan datang tiba-tiba

Aku si penanti hujan pun bahagia

Hujan menciptakan alunan nada

Bagi setiap yang ingin jumpa

 

Hujan tiba saatku dilanda pilu

Menyertai demi menyembunyikan rasaku kala itu

Hujan mengundang segelintir dengungan masa lalu

Aroma air dan tanah menyatu, bagaikan candu begi perindu

 

Hujan, mengirimkan sebuah rasa

Bila dicerna akan timbul makna

Hujan terus menerus turun tanpa jeda

Menghasilkan rasa itu jadi nyata

 

Hujan, tugasmu telah usai

Carilah dia yang sedang menanti

Hujan, peranmu telah terganti

Berpindah dengan indahnya pelangi

 

Aulia Anggina Fitri, mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra ArabĀ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta