Menoreh luka, menjangkau waktu
Menembus dinding penghalang
Tuk lampau batas
Sungguh inginku cabut
Sang pemisah
Namun naluriku serasa menghampa
Inginku berhenti karena
Ketidakberdayaanku
Namun denyut nadiku
Seakan berpaling
Gemetar selaras naluri hati
Langkahku masih terlalu panjang
Sang waktu selalu menempaku
Dalam deraian pasti
Sang waktu bagaikan saraf
Perlahan namun pasti
Sungguh ku tak tahu
Kemanakah arah langkahku???
Tapi menyerah bukanlah
Jawaban dari kesulitanku.
Wahai sang waktu ku titipkan
Sejuta hasrat padamu
Namun ketika hasratku menjadi nyata
Waktu tak dapat berkata
Fafin, siswa SMAK St. Familia Wae Nakeng, Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.