Sahabat,
Mengapa sungguh panas hatimu?
Mengapa sungguh tidak tenang hatimu?
Apa semua ini hanya buah dari bunga mulut yang busuk baunya itu?
Apa hanya karena itu senyum manismu tak semanis dulu?
Sahabatku,
Sungguh manis senyummu itu,
Hingga sayang untuk kau gantungkan itu
Kau ganti raut pahit dan kelu yang muncul dari semburat wajahmu
Ingatlah sahabatku, kami disini senantiasa siap menggandeng tanganmu
Untuk bersantap dan bergembira bersama
Ayolah sahabat!
Bersama –sama tersenyum dan berbagi asa
Di tengah-tengah dunia yang kadang membuatmu putus asa
Buang prasangka dan omongan kotor itu
Mari bersama kita bangun untuk ibu pertiwi yang lebih damai lagi.
Isdorus Marcho Subagyo