Perjuangan dan lelah

0
190

Di kala pagi
Tiada rasa tanpa tergesa
Tergesa dikejar oleh untaian emas
Untaian emas yang tak dapat kembali

Ketika surya mulai merekah
Kita terbelalak
Kita kewalahan
Kita tergesa

Seakan kita ingin mengeluh
Mengeluh atas segala kerisauan
Kerisauan fikiran, kegundahan hati
Bahkan tubuhpun mengeluh dengan cucuran airnya

Itu semua dilewati
Itu semua dihantam
Itu semua ditebas
Hingga surya berganti rembulan

Namun dikala rembulan bersinar
Masih saja rasa hati ini gundah
Masih saja fikiran ini tak tenang
Rasanya ingin mengadu pada Sang Khalik

Dalam waktu bersimpuh,
Kadang kita lupa akan syukur
Syukur akan nikmat-Nya
Lupa siapa kita ini?

Dalam waktu bersimpuh,
Kita hanya ingat akan kekurangan
Kekurangan apa yang ada di dunia
Dunia yang bagaikan fatamorgana surgawi

Bagaimana kita tak gundah?
Bagaimana kita tak tenang?
Bagaimana kita tak lelah?

Jika tanpa hari yang tanpa ditempa
Jika tanpa hari yang tanpa pengorbanan
Jika tanpa hari yang tak menguras
Jika tanpa hari yang tanpa terluka

Namun, itu semua wajar saja
Itu semua perjuangan
Perjuangan menggapai bintang
Bintang terindah di dunia

Pengorbanan itu perjuangan
Luka itu perjuangan
Ditempa itu perjuangan
Pengurasan segalanya itu perjuangan

Jika mengeluh terus tanpa bangkit
Kapan bisa merasakan hasil perjuangannya?

Perjuangan itu tentu lelah
Tapi karena berjuang kita berhasil

 

Muhammad Irfan Habibi, Mahasiswa Jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas UIN Walisongo Semarang