Berdamai dengan Luka

0
364

Terkadang hati dan logika tidak bisa menyatu

Bergelut dengan rasa yang bodoh

Bahkan hati terus saja bertahan

Entah akal memang sudah tak sejalan

Bahkan rela bergelut dengan jiwa

 

Hati ini sudah Buta

Jelas – jelas dia sudah menancakapkan luka yang sulit diobati

Ingin rasanya  ku pergi

Namun sungguhku tak sanggup

Lemah?

Iya ku lemah

Otakku tak mampu tuk melupakannya

Inginku bertahan untuk mengubahmu

Tapi

Semua itu hanya fiksi

Inginku berdamai dengan luka ini

Tapi kau masih saja bertingkah semaumu

 

Apaku harus diam ?

Layaknya wayang yang selalu tegar

Apa aku harus berdamai dengan lukamu ini?

atau

Aku harus pergi

Menemukan pemeran yang baru

yang dapat mengukir kisah yang baru

Ita Puspitasari, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi dan Sosial