Terkadang hati dan logika tidak bisa menyatu
Bergelut dengan rasa yang bodoh
Bahkan hati terus saja bertahan
Entah akal memang sudah tak sejalan
Bahkan rela bergelut dengan jiwa
Hati ini sudah Buta
Jelas – jelas dia sudah menancakapkan luka yang sulit diobati
Ingin rasanya ku pergi
Namun sungguhku tak sanggup
Lemah?
Iya ku lemah
Otakku tak mampu tuk melupakannya
Inginku bertahan untuk mengubahmu
Tapi
Semua itu hanya fiksi
Inginku berdamai dengan luka ini
Tapi kau masih saja bertingkah semaumu
Apaku harus diam ?
Layaknya wayang yang selalu tegar
Apa aku harus berdamai dengan lukamu ini?
atau
Aku harus pergi
Menemukan pemeran yang baru
yang dapat mengukir kisah yang baru
Ita Puspitasari, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi dan Sosial