(10:10/Pagi)
Jakarta dan Kamu di Dalamnya
Kemarin baru saja lebaran, toples-toples masih hangat dengan kue nastar, kue putri salju dan kue-kue lainnya
Kemarin juga aku mengharap kabarmu
kabar yang ingin bercengkrama saat ramadhan kemarin
Sekedar membuat perhatian-perhatian kecil
mungkin membangunkan sahur?
atau menyuruh berbuka
Perhatian kecil yang aku rindu
meski kadang kamu bersikap tak acuh
Sampai satu bulan kita berdiam diri
tanpa kata maaf dan tanpa sentuhan kenangan
Aku rasa, ini akan terus berlanjut sampai kita saling melupakan
sampai gengsi yang mengakar dihati kita pergi
Tanpa itu semua kita masih akan berdiam diri
Bertanya apa salah salah kita?
Salahku adalah yang terlalu mencinta
sampai aku anggap semua gerakmu adalah bahasa cinta untukku
Salahmu adalah yang membiarkan aku terlalu larut jatuh cinta
terbuai akan angan-angan yang tidak pernah engkau beri
Itu tumbuh sendiri bagai halusinasi
dan aku terjebak didalamnya
Jakarta selalu indah jika ada kamu didalamnya
Aku hanya ingin bilang
Aku ingin berkelana
mencari arti diammu
mencari arti datarmu
Aku ingin pergi
untuk bersembunyi
Dari senyuman itu yang kadang mengetuk pintu ini
bertanya apa hatiku baik baik saja?
Jika ia bertanya lagi
tolong bilang
Hatiku patah dan hancur
remuk tak tersisa
Jakarta,
Tebet
2019
Diana Putri Suhendro