Budaya “Titip Absen” Mahasiswa

0
6466

Daftar hadir merupakan bagian dari penilaian formatif dosen kepada mahasiswa. Namun, banyak dosen yang membiarkan mahasiswanya untuk mengisi daftar hadirnya sendiri. Kebiasaan seperti itu, membuat sebagian mahasiswa bermalas-malasan untuk datang kuliah dan menitipkan daftar hadir kepada temannya.

Titip absen rupanya telah menjadi kebiasaan yang sudah mengakar di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa semester atas. Alasannya pun beragam, mulai dari jalan yang macet, terlambat bangun, tidak tertarik mengikuti mata kuliah, hingga karena bobot mata kuliah yang dianggap tidak wajib.

Tidak adanya pengecekan kembali oleh dosen membuat daftar hadir mudah dicurangi mahasiswa. Seperti Ardi (bukan nama sebenarnya), menurutnya semester ini ia telah enam kali menitipkan daftar hadir. “Paling sering kesiangan dan telat karena macet,” katanya, Selasa (30/5/2017). Meskipun telah enam kali menitipkan daftar hadir, ia memiliki nilai mata kuliah yang sama seperti temannya.

Ardi bercerita, kebiasaan dosen yang memberikan daftar hadir langsung kepada mahasiswa menjadi peluang untuknya menitip kehadiran. Saat malas atau bangun kesiangan ia cukup bermodal chat untuk mendapatkan daftar kehadirannya. Ia cukup memberitahukan temannya bahwa tidak dapat hadir mengikuti mata kuliah tersebut. Kemudian, meminta agar mengisi daftar hadirannya.

Lain hal dengan Ardi, wanita yang kerap disapa Wanda menceritakan, bahwa mata kuliah yang ia ikuti pada sore hari membuatnya malas untuk pergi ke kampus, sehingga menitipkan daftar hadir menjadi alternatif untuk menyelamatkan nilainya. Jarak yang jauh dari rumahnya di Kebon Jeruk membuatnya ogah-ogahan ke kampus. “Males ke kampus kalau cuma satu mata kuliah doang,” ujarnya, Senin (29/5).

Budaya titip absen ini kadang membuat jengkel mahasiswa yang dititipi, semisal Mega  mahasiswi yang suka dititipkan absensi oleh temannya. “Sekali dua kali sih gapapa, kalau udah keseringan males juga,” keluhnya, Senin (29/5).

Menanggapi kebiasaan mahasiswa yang menitip absen ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Fadhilah Suralaga menyayangkan sikap dosen yang memberikan daftar hadir langsung kepada mahasiswa. Padahal, daftar hadir mahasiswa menjadi tanggung jawab dosen. Sebab, daftar hadir ini merupakan cara dosen mendidik mahasiswa supaya disiplin.

Menurut Fadhilah, dosen mengajar mahasiswa tak hanya untuk menjadi orang yang pintar. Tapi, dosen pun bertanggung jawab untuk menjadikan mahasiswa orang yang berkarakter. Salah satunya menanamkan sifat jujur, bertanggung jawab, dan berkomitmen. Ia menegaskan, jika mahasiswa terbiasa curang dalam melaksanakan perkuliahannya, maka sifat ini akan menjadi kebiasaan. “Tidak masuk bilang masuk, punya tugas menyuruh orang lain. Bagaimana mau jadi orang yang jujur,” ungkapnya ketika ditemui di ruanganya.