Tashoora, Band Indie Asal Kota Gudeg Bersinar di Java Jazz

0
1533

Java Jazz Festival hari kedua Sabtu (3/3) malam kemarin, tidak hanya menjadi ajang bagi para musisi jazz internasional maupun musisi nasional kenamaan. Musisi indie dan musisi baru yang belakangan ini bermunculan juga tidak kalah memukau. Salah satunya musisi indie asal kota gudeg, Yogyakarta, bernama Tashoora.

Grup yang digawangi Dita Permatas (vokal dan akordion) dan Danu Wardhana (biola) ini awalnya terbentuk pada tahun 2006 di basecamp mereka yang terletak di Jalan Tasura, Maguwoharjo, Yogyakarta. Lalu bergabunglah Danang, Sasi, dan personel lainnya dan membentuk sebuah grup musik yang mengambil nama jalan tempat latihan mereka sebagai nama band mereka. Ini merupakan kali pertama grup musik ini manggung di Jakarta dan di festival musik berskala internasional seperti Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018.

Saat wawancara di stand Harian Kompas dalam acara meet and greet, mereka mengaku kaget dan seolah tidak percaya bisa mendapatkan kesempatan manggung di acara musik sebesar ini. Selama ini mereka lebih banyak bermain di acara yang berada di daerah Yogyakarta saja dan di base camp mereka. Namun, sekalinya mereka dapat kesempatan manggung di luar kota, langsung mencuri perhatian penikmat musik lokal dan internasional.

Bermain di Garuda Indonesia Stage dengan panggung outdoor yang cukup besar menjadikan suntikan semangat untuk mereka dapat menampilkan yang terbaik bagi penonton Java Jazz. Selain menyanyikan lagu mereka, grup musik ini juga membawakan lagu dari musisi lokal lainnya seperti Efek Rumah Kaca dan Dewa 19. Penampilan mereka yang termasuk berbeda dari yang lain juga menjadikan daya pikat bagi pengunjung yang melintasi panggung Garuda Indonesia. Sebagian dari mereka mampir menyaksikan penampilan Tashoora.

Jaz saat menghibur pengunjung di area food court.
Java Jazz 2018, Jakarta,
Sabtu, 3 Maret. Foto: Amalia Sabrina.

Tidak lama berselang, giliran musisi Fourtwnty yang menghibur para pengunjung food court dengan penampilan mereka yang asyik, semakin menghidupkan suasana Java Jazz yang semakin ramai di malam hari itu. Pembawaan sang vokalis yang jenaka juga membuat penonton tidak terlihat lelah dan justru semakin semangat.

 

 

 

 

 

 

Reporter: Lydia Longley
Foto: Amalia Sabrina
(Volunter Kompas Muda untuk JJF 2018)