Kompas/Indira Permanasari

Tradisi dapat menjadi inspirasi untuk bangunan yang dirancang modern. Di The Anvaya Beach Resort Bali yang terletak di tepi Kuta yang padat dan sarat persentuhan dengan warga dunia, misalnya, unsur tradisi melebur dalam bangunan modern. Desa Adat Tenganan yang merupakan salah satu desa Bali Aga atau Mula menjadi salah satu tema yang digunakan, selain mengadaptasi pula Hindu Bali seiring pengaruh Majapahit dan Bali kontemporer.

Tema Bali Aga diadopsi untuk bagian depan hotel, mulai dari jalan masuk, restoran Kunyit, hingga ruang kamar deluxe. ”Di Tenganan, kami lihat materialnya murni, seperti kayu, batu bata, dan batu gunung. Ada sentuhan material itu dan warna alam,” ujar arsitek dari Hadiprana.

Lebih nyata lagi, tema Tenganan itu mewujud dalam karya seni yang menjadi dekorasi resor. Di tepi pintu ball room terdapat ukiran terinspirasi dari upacara usaba sambah, termasuk perang pandan oleh laki-laki pada panel kayu disusun menyerupai lontar. Lainnya, motif kain gringsing mewujud pola geometris di lantai lobi.

”Desain bangunan modern sedemikian bersih dan sederhana sehingga menjadi bingkai dan mudah untuk dipadupadankan dengan unsur-unsur lain,” ujar Direktur Desain Hadiprana Faried MS Masdoeki. Lembaga konsultan itu yang merancang bangunan, interior, dan artwork di Anvaya.

Hubungan antartema peradaban di Bali itu memang tidak secara literal bisa langsung tertangkap. ”Tamu, kalau yang sensitif, bisa merasakan perjalanan itu,” ujarnya.

 Kompas/Indira Permanasari

Kompas/Indira Permanasari

Koneksi

Selain tema Bali Aga di Tenganan, di Anvaya tema tradisi berlanjut fase Hindu Bali setelah abad ke-15 dan Bali kontemporer. Ada karya logam berbentuk tiga gunungan terinspirasi Tri Hita Karana. Juga, karya ukir yang lebih detail dan warna bervariasi sehingga memberi kesan berbeda dari tema Bali Aga yang didominasi warna bumi.

Bali kontemporer dan transisi dengan dunia Barat tecermin pada area kolam renang yang memanjang hingga menghadap tepian Pantai Kuta dan Restoran The Sands. ”Suasana lebih rileks, modern, seperti resor pada bagian belakang,” ujar Faried.

Resident Manager The Anvaya Beach Resort Bali Helmy Shaukany Hakim mengatakan, Rabu (2/11), ’anvaya’ berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti koneksi atau hubungan. ”Itu bisa berarti koneksi antarwaktu, peradaban, juga antara manusia, alam, dan Yang Maha Kuasa,” ujar Helmy soal resor berisi lebih dari 400 kamar dengan fasilitas hotel bintang lima itu.

INDIRA PERMANASARI


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 November 2016, di halaman 23 dengan judul ”ANVAYA Inspirasi dari Tradisi”