Pukul 05.10, ketika langit Seoul masih gelap, kami berlari menuju pintu bus, menyelamatkan diri dari angin awal musim dingin Korea. Kami membayangkan tiga jam lebih perjalanan menuju Gangneung, kota di Provinsi Gangwon, pesisir di arah timur laut daratan Korea.

Kami akan pergi ke timur melewati Provinsi Donghae, mendaki dataran tinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Taebaeksan dan Charyeongsan di Gangwon. Di antara putihnya salju dataran tinggi Gangwon, reklame promosi kota Pyeongchang berbagi kabar Olimpiade Musim Dingin pada 2018 mendatang.

Musim dingin di Gangwon memang indah. Pepohonan yang mengering memutih berpadu dengan puncak bersalju di kejauhan. Para atlet Olimpiade Musim Dingin 2018 pastilah bakal menikmati keindahan pemandangan Pyeongchang, kota tuan rumah yang diapit Pegunungan Taebaeksan dan Charyeongsan itu.

Kami tak sabar menunggu kesempatan mengintip ”rahasia dapur” pembuatan serial drama Korea terbaru, Saimdang, The Her Story. Demi mempromosikan saluran khusus drama Koreanya di Asia Tenggara, Oh!K Channel mengajak jurnalis dari sejumlah negara melihat pengambilan gambar serial tersebut.

Para tamu dan undangan yang menonton pengambilan gambar film itu Komplek Vila Ojukheon di Kota Gangneung, Korea, Senin (30/12). Vila Ojukheon merupakan tempat tinggal Shin Saimdang, seniman perempuan terkemuka pada abad 15, menjadi lokasi pengambilan gambar film serial drama “Saimdang The Herstory”. Serial drama yang mengadaptasi sejarah hidup Shin Saimdang itu akan ditayangkan mulai pertengahan tahun ini. Kompas/Aryo Wisanggeni Genthong
Para tamu dan undangan yang menonton pengambilan gambar film itu Komplek Vila Ojukheon di Kota Gangneung, Korea, Senin (30/12). Vila Ojukheon merupakan tempat tinggal Shin Saimdang, seniman perempuan terkemuka pada abad 15, menjadi lokasi pengambilan gambar film serial drama “Saimdang The Herstory”. Serial drama yang mengadaptasi sejarah hidup Shin Saimdang itu akan ditayangkan mulai pertengahan tahun ini.
Kompas/Aryo Wisanggeni Genthong

Saimdang, Sang Guru

Saimdang, The Her Story memang memancing penasaran. Pertama, drama serial itu bakal menjadi penanda kembalinya Lee Young-ae, si koki cantik istana Jang Geum yang membuat dunia tergila-gila serial Jewel in the Palace. Kedua, serial drama Saimdang, The Her Story mirip dengan Jewel in the Palace, sama-sama mengadaptasi biografi seorang tokoh nyata.

Shin Saimdang adalah salah satu seniman perempuan paling terkemuka Korea dari abad ke-15. Melampaui zamannya, Shin Saimdang adalah seorang penyair dan pelukis yang karya-karyanya memengaruhi perkembangan sastra dan seni rupa Korea.

Kebesaran Shin Saimdang setara, kalau bukan malah melebihi, Jang Geum, tokoh yang dicatat sejarah sebagai koki perempuan pertama dalam istana Dinasti Joseon. Dan Seoul Broadcasting System (SBS), rumah produksi Saimdang, The Her Story, piawai mengolah pesona dan kebesaran Sang Guru. SBS menjadikan rumah Shin Saimdang, Vila Ojukheon, sebagai lokasi pengambilan gambar serial drama Saimdang, The Her Story.

Di kompleks vila itulah Saimdang melahirkan pemikir dan politikus ternama Korea, Yulgok Yi Yi, pada 26 Desember 1536, dalam rumah tradisional berarsitektur khas masa awal Dinasti Joseon yang disebut Kuil Munseongsa. Munseong adalah nama yang dianugerahkan Raja Injo kepada Yulgok Yi Yi.

Kamar tempat Yulgok dilahirkan berada di sayap, ruang kecil itu dikenal sebagai Mongryongsil, ”kamar mimpi naga”. Dikisahkan, Saimdang memimpikan seekor naga sebelum kelahiran Yulgok.

Di dalam kompleks Vila Ojukheon itu pula Yulgok menjalani masa kecil dalam didikan Saimdang. Sebuah rumah sederhana berdinding putih, dengan pilar-pilar kayu tanpa ukiran yang menyatu dengan temboknya, tempat Yulgok dibesarkan. Marubang atau ruangan berlantai kayu di tengah rumah itu menjadi tempat Yulgok kecil belajar keras.

Segala kebesaran Saimdang sebagai perempuan penyair dan pelukis ternama memang selalu ditautkan dengan kebesaran Yulgok Yi Yi sebagai cendekia ternama abad ke-15.

Akan tetapi, Saimdang tetaplah tokoh penting dalam sejarah Yulgok. Ketika sang ibunda meninggal saat Yulgok baru berumur 16 tahun, Yulgok berduka selama tiga bulan di makam Saimdang. Penghormatan bagi Shin Saimdang diwujudkan Pemerintah Korea Selatan dengan menghadirkan lukisan potretnya dalam pecahan terbesar mata uang won Korea, pecahan KRW 50.000. Sementara Yulgok Yi Yi terabadikan pula dalam uang pecahan KRW 5.000.

Menyemut

Senin siang matahari bersinar cerah, tapi angin kiriman dari gunung menyejukkan. Pengambilan gambar Saimdang, The Her Story ternyata bukan cuma diliput ratusan jurnalis, tetapi juga diikuti tamu-tamu kehormatan yang diundang khusus oleh Pemerintah Korea. Lebih dari 500 orang berjubelan, berebut menonton bagaimana Lee Young-ae bakal menandai ”debut keduanya” dalam drama serial Korea.

Beberapa penonton yang menjelajah kompleks Vila Ojukheon harus dikeluarkan ke pelataran vila karena area vila harus steril dari penonton. Pelataran Vila Ojukheon sudah serupa pasar, dengan dengungan orang-orang bercakap-cakap, berfoto-foto. Posisi kamera film dan kamerawan yang bersiap di tengah pelataran segara menjadi magnet.

Para kru film berkali-kali mengingatkan tentang segala aturan main untuk menonton pengambilan gambar itu. Satu dari mereka ditunjuk sebagai pemandu para penonton, yang akan memerintahkan kapan penonton harus diam. Berkali-kali pengunjung diingatkan untuk tidak memotret selama pengambilan gambar karena suara kamera bakal ikut terekam.

Ketika tangan para kru film melambai, dengungan percakapan terhenti. Semua sibuk menatap gerbang utama vila, menanti adegan seperti apa yang bakal dibikin. Akankah Lee Young-ae muncul dengan busana tradisional yang lekat dengan sosok Shin Saimdang dalam uang pecahan KRW 50.000? Akankah sosoknya bakal secantik saat ia memerankan Jang Geum sang koki istana?

Sunyi dipecah suara-suara tertahan ketika sosok Lee Young-ae berlari menuruni anak tangga gerbang utama Vila Ojukheon. Ah, ternyata Lee Young-ae tidak mengenakan pakaian tradisional perempuan Korea karena sedang memerankan karakter keduanya dalam serial Saimdang, The Her Story. Ya, dalam serial itu Lee memang memainkan dua karakter sekaligus— Saimdang sang seniman perempuan besar dan karakter Seo Ji-yoon, seorang dosen sejarah seni Korea.

Sosok yang berlari menuruni tangga itulah karakter Seo Ji-yoon, yang mengenakan busana modern layaknya perempuan Korea masa kini, menghadirkan kelincahan sekaligus keanggunan. Sesosok pemuda, karakter lain dalam film itu, berlari mengejarnya, meminta waktu bercakap-cakap. Kerumunan penonton tetap saja diam, menanti apa yang akan terjadi.

Cut,” teriak Yun Sang-ho, sang sutradara. Ah, adegan yang berdurasi sekitar 30 detik itu harus diulang. Penonton yang sempat riuh langsung diam melihat lambaian tangan para kru. Sekali lagi, kami menonton Lee berlari menuruni tangga, kali ini diimbuhi bunyi kamera-kamera penonton memotretnya. Semakin lama, semakin banyak yang memotret, tak ada yang mau kehilangan kesempatan untuk pamer berhasil memotret pengambilan gambar sebuah serial yang bakal memikat dunia.

Lalu, kami melihat adegan itu diulang lagi, dan sekali lagi. Wow…, untuk adegan berdurasi 30 detik pun, para pekerja film dan pelakon bekerja keras mendapatkan hasil terbaik. Lama-lama, semakin sedikit kamera ponsel yang mencuri-curi kesempatan memotret. Satu demi satu orang mafhum, membiarkan mata dan kehadirannya sebagai saksi dari keanggunan karakter Seo Ji-yoon dan kebesaran sejarah kecil Shin Saimdang. Ya, semua penonton akhirnya bersabar untuk menunggu hingga kuartal ketiga tahun 2016, ketika Saimdang, The Her Story ditayangkan. Bersabarlah, serial drama Korea terbaru ini pasti layak ditunggu.

(Aryo Wisanggeni G)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Januari 2016, di halaman 25 dalam rubrik “Mengintip Dapur – Hallyu Meramu Kisah”