240 mahasiswa melaksanakan Pengabdian Masyarakat di kota yang dijuluki “Sun Rise of Java”. Rombongan 4 bus sampai di kabupaten Banyuwangi pada tanggal 3 agustus 2015 dan disambut oleh Bupati Banyuwangi, bapak Abdullah Azwar Anas, M.Si., di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Acara berlangsung sangat meriah dan berhasil membuat para peserta kagum. Rombongan mahasiswa dijamu makan pagi sekaligus ramah tamah oleh Bapak Bupati didampingi asisten beserta para Kepala Dinas SKPD. Dalam sambutannya Bapak Bupati mengatakan “Jangan lupa explore Banyuwangi, sampaikan informasi yang baik-baik tentang Banyuwangi, 1 tweet inspiratif akan menyebarkan virus kebaikan kepada orang lain dan 1 tweet buruk juga akan menyebarkan virus keburukan”
Peserta tidak hanya berasal dari Universitas Airlangga saja, tetapi juga ada delegasi dari Taiwan, Malaysia, Universitas Wijaya Kusuma (UWKS) dan Universitas Nusa Tenggara Barat (UNTB). Selanjutnya, peserta diterjukan ke 19 desa yang terdiri dari 7 desa di Kecamatan Kalipuro dan 12 desa di kecamatan Wongsorejo. 1 Kelompok terdiri dari 12 hingga 14 mahasiswa diterjukan dalam 1 desa.
Dalam Pengmas kali ini, panitia mengangkat tema “Banyuwangi Veterinary Project, Livestock Source of Java” dengan alasan lumbung ternak yang ada di Indonesia 30% berada di Jawa Timur dan harapannya Banyuwangi bisa menjadi lumbung ternak di Jawa mengingat data dari Dinas Peternakan Kabupaten Banyuwangi, populasi sapi potong mencapai 107.949 ekor, sapi perah 868 ekor, kerbau 3895 ekor, kuda 526 ekor, unggas 2.792.207 ekor, kelinci 8557 ekor, burung puyuh 56.414 ekor dan burung dara 22.255 ekor.
Sementara di Kecamatan Wongsorejo jumlah sapi potong mencapai 24.162 ekor dan di Kecamatan Kalipuro mencapai 18.004 ekor. Kecamatan tersebut merupakan 2 kecamatan yang memiliki populasi tinggi dan memiliki potensi ternak yang sangat besar. Dua kecamatan tersebut juga memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi, di kecamatan Kalipuro mencapai 40%, namun kini kondisinya sudah membaik hingga menjadi 4%.
Selama diterjunkan di 2 kecamatan tersebut selama 7 hari, mahasiswa melaksanakan berbagai program, diantaranya program kesehatan hewan yang terdiri dari pemeriksaan kesehatan, konsultasi kesehatan, pengobatan penyakit, pemberian vitamin dan mineral. Semua program yang diberikan kepada warga bersifat gratis. Selama program berlangsung mahasiswa juga didampingi oleh supervisor, Dosen Pembimbing Lapangan dan juga tentunya petugas dari Dinas Peternakan, mantri dan inseminator yang juga melaksanakan program gangguan reproduksi. Selain itu, mahasiswa juga melaksanakan program penyuluhan yang terdiri dari berbagai materi diantaranya tekhnologi pengolahan pakan, manajemen ternak, kesehatan masyarakat veteriner, penyakit pada ternak dan lain-lain. Warga sangat antusias dengan materi yang diberikan.
Dari program kesehatan hewan, para peserta berhasil menangani 4937 ekor sapi, 3586 ekor kambing dan sejumlah ternak yang lain di 2 kecamatan selama 5 hari program kesehatan hewan. Angka tersebut terbilang sangat tinggi karena dilaksanakan hanya dalam waktu 5 hari.
Puncak dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Hewan, yaitu dilaksanakannya program “Banyuwangi Veterinary Project” pada tanggal 9 agustus 2015 di Taman Blambangan Banyuwangi. Dalam acara tersebut, terdapat pemeriksaan hewan gratis yang difokuskan untuk pet dan exotic animal dan lebih dari 100 hewan berhasil di tangani. Selain itu juga dimeriahkan oleh komunitas pecinta hewan diantaranya anjing, kucing, musang dan Banyuwangi Sea Turtle Foundation, ada juga stand produk peternakan dari prodi Hasil Peternakan Politeknik Banuwangi dan juga stand pet shop dari Galeri Pet Shop.
Acara berlangsung sangat meriah, warga Banyuwangi sangat antusias, terbukti dengan ramainya stand-stand komunitas dan pemeriksaan hewan, dikarenakan belum pernah ada acara serupa sebelumnya. Peserta juga melaksanakan “Fun Campaign” dengan tema “Save Turtle, No Plastic!”. Tema tersebut dipilih dikarenakan Banyuwangi memiliki 4 dari 7 spesies penyu di Dunia. Maraknya pencurian telur, konsumsi telur dan penangkapan illegal penyu, menjadi alasan untuk mengangkat tema tersebut yang juga secara langsung mengajak masyarakat Banyuwangi untuk mendukung konservasi penyu dan bersama-sama menjaga kelestarian alam di kabupaten Banyuwangi. Para peserta berkeliling taman Blambangan dengan memakai berbagai atribut seperti poster, pin dan head band sambil membagikan sticker dan bendera kepada warga. Puncak dari fun campaign tersebut adalah aksi treatikal yang menceritakan tentang keluarga penyu yang berharap agar manusia terus menjaga habitat mereka dan jangan merusaknya. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada Kepala Dinas Peternakan Ir. Heru Santoso dan juga pelepasan balon yang sebelumnya telah ditulis berbagai macam harapan peserta untuk Indonesia.
Setelah melaksanakan acara penutupan di Taman Blambangan, rombongan menuju pantai Boom untuk melaksanakan pelepasan 50 tukik. Pelepasan tersebut dilaksanakan pada pukul 15.00 yang sebelumnya diberi materi oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation. Kegiatan ini sangatlah berkesan bagi para peserta karena merupakan kegiatan yang pertama kali mereka lakukan. Dalam perjalanan kembali ke Surabaya para peserta mengaku sangat berkesan dengan serangkaian acara Pengmas FKH UNAIR dan tentunya meneriakkan jargon kebanggan “Melangkah dengan hati, membawa semangat untuk negri! Viva Veteriner!”